Apa Itu Master Silinder? Pengertian, Komponen, Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya

Setiap kendaraan memiliki sistem pengeremannya masing-masing. Sistem ini sangat penting untuk kendaraan agar bisa menghentikan atau paling tidak melambatkan kendaraan nya disaat yang tepat.

Untuk sebuah mobil, dalam sistem pengeremannya terdapat elemen yang cukup penting yakni master silinder. Sehingga master silinder adalah suatu elemen yang tidak bisa dianggap remeh tugasnya.

gambar master silinder
sumber: Indonesia.alibaba.com

Pengertian Master Silinder

Master silinder adalah komponen dengan sistem hidrolik berperan sebagai pengubah gaya tekan dengan pusatnya dalam pedal jadi suatu penekanan yang bersifat hidrolik. Komponen tersebut cuma dimiliki pada jenis hidrolik tertentu seperti motor dan juga mobil.

Jadi secara garis besarnya, komponen ini menjadi suatu bagian dalam sistem hidrolik kendaraan bermotor yang dapat mengubah daya tekan mekanik jadi suatu daya hidrolik. Dalam ruang silindernya ada yang namanya pos rod yang berfungsi membuat tekanan hidrolik.

Tekanan hidrolik yang terjadi disebabkan dari pos rod yang menekan bagian piston pada ruang silinder supaya fluida bisa terdesak sehingga disebut gaya hidrolik. Nah gaya tersebut yang menyebabkan kaliper bisa terdorong pada rem jenis cakram ataupun jenis tromol.

Bagian-bagian Master Silinder

komponen master silinder

Dalam master silinder bukanlah satu benda sederhana, masih terdapat komponen rumit didalamnya dan jumlahnya tidak sedikit. Pada bagian utamanya terdapat pada bagian seher serta sel seher, hingga return spring. Supaya lebih jelas, elemen pembentuk master silinder adalah sebagai berikut:

  • White Cap: Tangki asalnya untuk minyak rem pastinya membutuhkan tutup supaya tak mudah tumpah. Inilah fungsi dari white cap yang menjaga cadangan minyak.
  • Diaphragm : Digunakan sebagai pengunci atau sel dengan bahan dasar lateks. Fungsinya sudah jelas yaitu menjaga supaya minyak tidak kemana-mana.
  • Reservoir Tank: Elemen/komponen ini memiliki tugas penampungan cadangan minyak akan digunakan dalam master silinder ketika akan habis.
  • Level Sensor: Master rem tak bekerja hanya dengan manual, kini master rem telah memiliki sensor agar mengetahui jumlah sisa minyak supaya ingat kapan diisi.
  • Master Cylinder Body : Ini adalah bagian dengan fungsi sebagai letak dimana seher bekerja.
  • Primary Piston : Menjadi bagian piston atau seher primer yang menggerakan rem di depan serta seal di setiap ujung-ujungnya.
  • Return Spring : Per bertugas mengembalikan bentuk sehingga piston bisa berada di posisi asalnya.
  • Secondary Piston : Jenis seher sekunder yang letaknya terdapat di bagian belakang dan memiliki sel di ujungnya.
  • Return Port : Bertugas membalikkan minyak rem dari ruangan bertekanan melalui katupnya menuju ke tangki reservoir.
  • Inlet Port : Sesuai namanya, komponen ini bertugas mengisikan minyak dari tangki reservoir ke ruangan dengan minyak rem bertekanan.

Baca Juga: Fungsi Kepala Silinder, Komponen dan Cara Kerjanya

Jenis Master Silinder

Bagian tersebut pada umumnya mempunyai letak tak jauh pijakan rem. Dalam mesin kapasitas tinggi seperti mobil, ada juga booster untuk rem, nah master silindernya akan diletakkan setelah booster tersebut. Pembagian dari tipe master silinder, dilihat dari jumlah seher terpakainya.

Jadi sederhana sekali sebenarnya untuk pembagian jenis master silinder. Pertama terdapat jenis yang dinamakan master silinder single atau tunggal. Ada juga master silinder tipe double atau ganda. Agar lebih jelas, silahkan simak penjelasan di bawah tentang jenis master silinder:

Master Rem Tunggal

Pada mulanya, master silinder bertipe single memberikan suatu efek pada empat caliper di rem yang terdapat pada setiap wheel. Setelah melihat dari bentuk kerangkanya, tipe ini cuma mempunyai sebuah seher di bagian dalamnya.

Seher itu nanti akan dapat dipergunakan sebagai penekan liquid untuk rem yang terdapat pada part rodanya. Meskipun jumlahnya cuma tunggal, tapi jumlah tersebut belum memiliki kendala dan masih digunakan sampai sekarang.

Master Rem Ganda

Dalam master silinder tipe sebelumnya, fungsinya melayani empat kaliper ban sekaligus. Ini sangat berbeda dengan tipe ganda ini, dimana pada bagian dalamnya telah ditenagai 2 buah seher.

Pada tiap-tiap seher nya, memberikan bantuan hanya untuk dua kaliper rem baik depan maupun belakang. Jadi pada satu pistonnya hanya bekerja untuk dua kaliper saja, artinya tugas satu piston menjadi lebih ringan karena dibantu dengan piston lain.

Sistem yang kedua ini dinilai lebih baik dari yang pertama tadi karena lebih efisien. Selain 2 jenis tipe diatas yang sudah dijelaskan, ada juga tipe-tipe lain berdasarkan bentuknya:

  • Bentuk Master Silinder Plunger.
  • Master Berbentuk silinder Portless.
  • Bentuk Master Silinder Konvensional.

Fungsi Master Silinder

Kalau dijelaskan secara rinci, master silinder adalah suatu sistem pengereman khususnya mobil mempunyai tugas sebagai pengubah gerak rem kepada tekanan hidrolik. Benda ini terhubung pada pijakan rem beserta boosternya yang memperbesar gaya tekan.

Gunanya booster juga menjadi pembuat rasa empuk untuk rem, juga memperingan tekanannya. Master silinder terhubung bersama roda-roda melalui benda bernamakan selang rem.

Mungkin bisa lebih paham jika mengetahui cara kerjanya. Jadi intinya, dalam master silinder ini ada suatu piston yang baru bergerak saat pedal rem diinjak. Minyak rem keluar akibat seher kemudian sampailah menuju wheel silinder bagi pengguna rem tromol. Jika itu rem berjenis cakram, maka akan sampai pada caliper.

Jika ingin lebih mudah dimengerti, bisa disederhanakan bahwa tugas atau kerja master silinder:

  • Mengubah Energi Tekan.
  • Menjadi Tempat pedal rem untuk penekanan.
  • Mengubah energi mekanik menjadi gaya yang disebut sebagai gaya hidrolik.
  • Menjadi tempat pengisian sistem hidrolik.
Ketahui Juga: 12 Komponen Motor Starter dan Fungsinya (Pengertian, Cara Kerja)

Cara Kerja Master Silinder

Jika sudah jelas mengenai serangkaian komponen, pengertian dan fungsinya sekarang lanjut kepada cara kerjanya dari Master Silinder. Dalam komponen ini, ada 3 jenis kondisi yang mempengaruhi cara kerjanya yaitu:

Pada Saat Kendaraan Bebas

Disaat pijakan rem atau nama lainnya adalah tuas tanpa tekanan, kemudian piston utama beserta pegas-pegasnya akan berada di posisi sentral. Letaknya akan ada diantara libang kompensasi serta penambahan. Disaat bersamaan, letak dari minyak rem terhubung bersamaan dengan ruang kerja yang ruang tekan di belakang piston yang menuju rendah.

Ketika Tuas Tertekan

Disaat pedal rem ditekan atau menjadi tempat pijakan dari kaki, dengan sendirinya posisi rod bergerak kemudian melakukan push terhadap pistonnya kedepan. Dalam kondisi, kemungkinan terjadi suatu tekanan pada ruang utama.

Jika tekanannya semakin meningkat dan lebih jauh saat pedalnya ditekan maka akan terjadi sesuatu. Hal tersebut adalah tekanan dari fluida yang terdapat di antara primary piston dan secondary pistonnya yang meningkat juga.

Saat Pedal Dilepas

Lanjut kepada kondisi dimana saat pedal dilepaskan maka akan ada kondisi dimana pedal tidak mendapat tekanan sama sekali. Maka pegas di dalamnya balik lagi ke bentuk awalan seperti sifat pegas pada umumnya sehingga seher terdorong menuju letak asalnya juga.

Pengembalian letak tersebut dirasa cepat jika disandingkan untuk minyak rem. Jika return ini tidak berfungsi secara normal, maka posisi dari piston tidak bisa tepat secara posisi aslinya. Sehingga hal tersebut menimbulkan suatu kehampaan antar ruangan tekannya.

Setelah dirasa cukup, maka harus dilakukan blending supaya nantinya kehampaan yang timbul itu dapat menghilang. Disitulah waktu yang pas, Celah menjadi terpenuhi oleh sedikit minyak rm yang cair melalui seher serta permukaan daripada seal piston.

Nah itulah dia penjelasan seputar kenapa master silinder adalah suatu komponen yang cukup penting dalam sebuah sistem penghentian kendaraan. Kendaraan dengan mesin motor ternyata pengereman memiliki kerja yang cukup kompleks. Bisa dilihat dari penjelasan 1 komponennya saja bisa panjang, dan masih belum dengan komponen lainnya.

Tinggalkan komentar