Apa Itu Theodolite? Komponen, Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya

Theodolite adalah sebuah alat pengukuran sudut untuk penentu jarak, beda serta elevasi titik. Keberadaan Theodolite sangat membantu pengguna yang memerlukan alat untuk aktivitas mengukur, bisa secara vertikal maupun horizontal yang berdasarkan prinsip optik.

Biasanya alat ini digunakan oleh surveyor lokasi dan perlu pengukuran yang akurat agar pekerjaannya lebih mudah. Selengkapnya mengenai Theodolite akan dibahas dalam ulasan berikut:

Pengertian Theodolite

Theodolite adalah sebuah alat pengukuran dengan memanfaatkan dasar ilmu geodesi. Tujuannya adalah menentukan seberapa tinggi tanah dengan melihat sudut mendatar maupun tegak beserta jarak optisnya.

Banyak yang menyamakannya dengan waterpass, namun keduanya berbeda. Meski sama-sama berguna dalam pengukuran elevasi bidang, namun Theodolite lebih sering dipilih para surveyor di lapangan.

Hal ini dikarenakan kemampuan dalam pembacaan elevasi serta penentuan koordinat titik pada Theodolite lebih akurat dibandingkan waterpass. Dalam Theodolite, sudutnya dapat dibaca hingga satuan sekon/detik.

Jenis Theodolite

Theodolite adalah peralatan yang memiliki dua jenis dengan fungsi sama, namun terdapat hal yang membedakannya. Ada versi manual kemudian belakangan ini muncul juga versi digitalnya. Sebenarnya perbedaan dari keduanya terlihat pada pembacaan data sudut.

Theodolite yang manual bisa mendapatkan data sudutnya dengan melakukan pembacaan garis/skala. Berbeda dengan versi digitalnya yang dapat langsung menampilkan data sudut di layar display alat secara lengkap.

Walaupun perbedaannya sedikit, namun banyak yang menganggap bahwa memakai versi digital lebih menguntungkan untuk kerja lapangan. Pemetaan survei menjadi cepat, karena data sudutnya bisa segera dicatat tanpa perlu melakukan pembacaan skala dan bisa meminimalisir kesalahan.

Untuk bisa mendapatkan alat ini, bisa membelinya di pasaran dengan harga yang berbeda-beda, tergantung model serta merknya. Secara umum, harga yang diberikan dimulai dari angka 1.5 juta.

Tentunya harga tersebut sepadan dengan banyaknya fitur yang dimiliki serta jenisnya yakni manual dan digital. Harga Theodolite yang versi digital biasanya berkisar dari 16 sampai 23 juta. Harga ini sepadan dengan kemudahan yang diberikan sehingga tidak memakan waktu lama dalam penghitungannya.

Sedangkan jenis manualnya dibanderol mulai 1.5 dan yang tertinggi 2 jutaan. Keduanya dapat disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan, namun untuk efisiensi kerja dalam mobilitas yang relatif tinggi tentu versi digital lebih memudahkan proses pengukuran daripada manualnya.

Bagian-bagian Theodolite

Sebagai alat ukur canggih, Theodolite memiliki beberapa bagian dengan fungsinya yang berbeda. Agar Theodolite dapat bekerja dengan lebih optimal, ada tiga bagian yang wajib ada dan berfungsi sehingga menghasilkan pengukuran akurasi tinggi, yakni sebagai berikut:

  1. Bagian ini memiliki berbagai fitur berupa teropong yang dilengkapi komponen pendukung lainnya seperti klem, nivo, serta penggerak yang halus. Di sini juga terdapat lingkaran vertikal, kemudian ditambah sumbu mendatar, juga nivo dan alhidade yang bersifat vertikal.
  2. Di bagian tengah, terdapat fitur yang berupa alhidade horizontal yang sudah dilengkapi klem, nivo, maupun penggerak halus. Selain itu terdapat piringan berupa lingkaran horizontal serta mikroskop pembaca komponen, kaki penyangga, hingga penggerak halus.
  3. Fitur-fiturnya hampir menyerupai bagian atas, namun di bawah terdapat beberapa fitur tambahan. Misalnya nivo yang berbentuk kotak, tribrach, statif, dan sebagainya. Ada juga sentering optis serta sekrup penyetel pada bagian ini.

Fungsi Theodolite

Hal yang menjadi karakteristik utama Theodolite yakni keberagaman fungsinya. Terdapat beragam fungsi yang dimiliki Theodolite, bukan hanya untuk mengetahui seberapa tinggi tanah. Fungsi yang ada pada Theodolite adalah seperti berikut:

  1. Melakukan pengukuran sudut pada ketinggian tanah sehingga sesuai yang dibutuhkan, meski pemetaan yang lebih rumit sekalipun.
  2. Menentukan seberapa besar sudut pembangunan pondasi bangunan.
  3. Mengetahui seberapa ketinggian bangunan bertingkat, contohnya gedung tinggi seperti hotel, mal, perkantoran.
  4. Mencari tahu sudut arah yang terlihat pada lintas matahari.
  5. Membantu aktivitas pemetaan secara lebih terperinci.
  6. Sarana pengukuran polygon dan penghitungan rumus rumah ataupun bangungan.
  7. Jika sudut vertikalnya diatur menjadi sebesar 90 derajat, Theodolite dapat difungsikan sebagai pesawat penyipat datar yang fungsinya melihat perbedaan tinggi dari suatu titik di permukaan bumi dan titik-titik lainnya.
  8. Membaca sejauh apa tingkat elevasi secara lebih akurat. Sudutnya juga dalam satuan detik sehingga keakuratannya dapat dipercaya dan membuat pekerjaan survei lebih efektif.
  9. Menjangkau area lebih besar mulai dari tanah hingga pengamatan matahari.

Cara Kerja Theodolite

Sebelumnya telah dibahas mengenai Theodolite mulai dari pengertian hingga fungsinya. Namun, sebelum membelinya pengguna perlu mengetahui gambaran seperti apa cara alatnya bekerja sehingga dapat disesuaikan dengan situasi di lapangan ketika melakukan survey.

Sebenarnya prinsip kerja dari Theodolite tidak banyak berbeda dari prinsip kerja yang dimiliki teleskop, karena Theodolite adalah benda menyerupai teleskop yang diletakkan di piringan bulat agar penggunanya dapat memutar alatnya untuk berkeliling pada sumbu vertikal.

Sistem kerja ini memungkinkan pengguna untuk membaca sudut yang horizontal sehingga tepat sasaran. Pada tempat teleskopnya dipasang juga terdapat piringan kedua. Dengan begitu, teleskop di Theodolite bisa berputar berkeliling sumbu horizontal agar sudut vertikal pun dapat terbaca.

gambar theodolite
Sumber: Indonesia.alibaba.com

Cara Menggunakan Theodolite

Satu faktor penting yang perlu dimiliki oleh pengguna Theodolite merupakan ketelitian tinggi. Terlebih, Theodolit cocok dipakai untuk pengukuran area luas. Agar bisa lebih memahami cara yang tepat untuk menggunakannya, berikut beberapa tahap yang perlu diketahui:

  1. Carilah sepetak tanah bertingkat sehingga pandangannya nyaman.
  2. Perpanjang kaki dari tripod agar Theodolite berada di posisi yang nyaman digunakan. Lebih disarankan sejauh mungkin karena tripod pada Theodolite bisa mengunci dirinya ketika sudah mencapai ekstensi maksimal. Setelah itu tempel ujung kakinya di tanah.
  3. Sesuaikan sekrup pengatur pada dasar Theodolite agar rata. Sekrup di Theodolite dapat menggambarkan bidang sejajar.
  4. Sejajarkan sekrup, lalu atur kembali kedua sekrupnya sehingga lebih akurat di sumbunya. Putar Theodolite hingga 90 derajat di alasnya, lalu sesuaikan memakai sekrup ketiga.
  5. Lepas klem yang berfungsi sebagai pengatur horizontal. Ini berupa kenop di dua sisi Theodolite berukuran besar, kemudian diimbangi kembali secara vertikal.
  6. Theodolite bagian atas dapat disejajarkan memakai tanda cincin pada dua sisi tadi, kemudian klem atas dapat dikunci.
  7. Bukalah penutup lensa Theodolite, lalu mulailah mengamati dengan lensa mata kecil. Di sini ada tiga skala yakni penyesuaian secara horizontal, halus, maupun vertikal. Pakai tombol penyesuaian di atas Theodolite sehingga bisa menyesuaikan dengan hitungan 0’00 (artinya 0 menit 0 detik jarak dari busur).
  8. Pakai tombol penyesuaian sehingga garis tunggalnya dapat diselaraskan. Usahakan agar ruang yang ada di bawah skala horizontalnya berada di sekitar garis ganda dan di bawah dari 0.
  9. Buatlah garis referensi. Caranya yakni menyusun Theodolite agar menjadi horizontal. Bukalah kunci pada klem bawah agar menghasilkan rotasi, luruskan pandangannya, lalu klem bawah dikunci kembali. Klem atas cukup dikendurkan untuk penyesuaian secara horizontal.

Berdasarkan pembahasan ini, dapat disimpulkan jika Theodolite adalah tools untuk mengukur berbagai sudut dan sangat bermanfaat untuk kegiatan survey. Kecanggihan alat ini perlu diiringi dengan kemampuan pengguna dalam memanfaatkannya. Kalibrasi juga perlu dilakukan secara berkala agar akurasi pengukurannya tetap akurat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *