Contoh Bahasa Kasar Manado dan Artinya yang Mengandung Maksud dan Tujuan Tertentu

Selain bahasa formal, setiap daerah memiliki bahasa kasar yang memiliki maksud tertentu. seperti halnya contoh bahasa kasar Manado dan artinya yang akan menjadi pengetahuan serta wawasan untuk para pembaca. Manado memiliki jenis bahasa kasar yang dikenal pula dengan umpatan.

Bahasa kasar dalam bahasa Manado cukup beragam. Setiap umpatan yang dilontarkan mengarah pada objek tertentu. Tidak hanya itu, bahasa kasar yang dilontarkan menyiratkan makna lain. Lebih lengkapnya, mari simak ulasan berikut ini!

Baca Juga:

Jenis Bahasa Kasar dalam Bahasa Manado

Pertama-mari kenali jenis bahasa kasar dalam bahasa Manado. Informasi berikut ini akan disajikan secara lengkap hingga contoh bahasa kasar Manado dan artinya. Jika ditinjau dari segi referennya, bahasa kasar dalam bahasa Manado terdiri dari:

Bereferen Terhadap Tubuh Manusia

Jenis pertama yakni memiliki referen terhadap tubuh manusia. Sejenis bahasa kasar atau umpatan yang kerap diutarakan oleh masyarakat Manado yang mengarah pada organ vital manusia. Dari segi kata, bahasa kasarnya bisa berupa puki (alat kelamin wanita), toto (payudara), tolor (alat kelamin pria) dan sebagainya. Adapun contohnya dalam bentuk kalimat yakni sebagai berikut:

  • Puki, ambe dulu ta pe tas (Alat kelamin wanita, ambilkan dulu tas).
  • Parampuang, pamerkan bae-bae tu toto (Hai perempuan, pamerkan baik-baik payudara itu).
  • Tolor lei! Beking nae darah jo (Alat kelamin pria lagi, bikin naik darah saja).
  • Ja pake sedikit tu ontak kal bacirita neh (Pakai sedikit itu otak kalo bercerita ya).

Memiliki Referen Terhadap Keadaan Mental

Selain mengarah pada tubuh manusia, contoh bahasa kasar Manado dan artinya juga bisa mengacu pada keadaan mental seseorang. Umumnya, kata yang digunakan yakni kabal, letup, karlota, maniso, biongo, sangoya dan sebagainya. Mari simak contohnya dalam bentuk kalimat:

  • Jang ba kabal ngana jang dapa ajar! (Jangan bandel nanti dapat hajar!).
  • Huh sangaya ! Ta mo pi pukul situ ngana! (Huh nakal! Kupukul kau).
  • Da piara di amna lei ngana pe letup itu (Pelihara di mana sifat bodohmu itu).
  • Somo seroi kamana kasi ngana? (Sudah mau pergi kemana lagi kamu).

Umpatan yang Bereferen Hewan

Berikutnya, ada juga jenis bahasa kasar yang referensinya hewan. Macam bahasa tersebut sangat sering ditemukan di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Kata yang umum digunakan seperti anjing, logong, soa-soa, dan semacamnya. Berikut ini contohnya dalam kalimat:

  • Wei anjing! Bagaimana dang kabar? (Wei anjing! Bagaimana kabarmu?).
  • Badiam situ nga boke (Diam situ , kamu babi).
  • Hih, datang kur baganggu nga logong! (Hih, datang hanya ganggu saja kutu beras).
  • Rupa binatang nga pe kalakuan tu dia eh! (Eh, tingkah lakumu kayak binatang saja!).

Mengarah pada Fisik Seseorang

Banyak pula ditemukan contoh bahasa kasar Manado dan artinya yang memiliki referensi fisik seseorang. Kata yang banyak digunakan berupa biolo,pai, tungka, kate, dan sebagainya. Adapun dalam bentuk kalimat yaitu sebagai berikut:

  • Wei pai! Somo kamana kasi ngana? (Wei gemuk! Mau kemana kamu?).
  • Jang ba rindi pa kitu ngana, jang ba kutiren (Jangan pelit pada saya, kamu nanti akan bintitatan).
  • Heh, kutilang ada di lorong seblah? (Hei, yang kurus tinggi langsing ada di lorong sebelah).
  • Wah pe kate ta iko sapa?(Wah, tubuh pendekmu tuh ngikut siapa?).

Maksud Bahasa Kasar (Umpatan) dalam Bahasa Manado

Setiap contoh bahasa kasar Manado dan artinya ternyata memiliki maksud dan tujuan tertentu. Setiap bahasa kasar yang diolontarkan bisa bermakna positif ataupun negatif. Maksudnya pun beragam, yakni sebagai berikut:

Bertujuan untuk Menyuruh

Pertama, bahasa kasar/ umpatan dalam bahasa Manado bisa bermaksud untuk menyuruh seseorang. Kata yang diungkapkan bisa bertujuan untuk menyuruh seseorang agar bia membantu, meminta tolong dan semacamnya. Contohnya dalam kalimat yakni sebagai berikut:

“Puki ambe akang dulu tape tas!”

Contoh di atas termasuk bahasa kasar Manado yang bermaksud menyuruh. Umpatan di atas umumna dilontarkan pada sesama teman, bisa wanita ataupun pria. Umpatan tersebut pada dasarnya bisa menunjukka tingkat keakraban seseorang.

Bermaksud Menghina

Selain menyuruh, bahasa kasar juga bisa bertujuan untuk menghina seseorang. Bahasa yang digunakan umumnya memiliki referensi terhadap mental ataupun fisik seseorang. Bentuk umpatan yang dilontarkan bisa saja menyinggung seseorang. Maka dari itu bahasa kasar yang satu ini cukup sensitif. Contohnya sebagai berikut:

“Gagah sih. Mar sayang gigi ompong”.

Kalimat di atas sebagai salah satu contoh bahasa kasar Manado yang bertujuan menghina. Adapun arti dari kalimat tersebut yaitu Gagah sih, tapi sayang giginya ompong. Umpatan tersebut bermaksud menghina seseorang yang giginya ompong. Kalimat tersebut umumnya dilontarkan oleh kaum wanita.

Umpatan yang Memiliki Maksud Menyapa

Tidak jarang pula masyarakat Manado menyapa dengan menggunakan bahasa kasar. Bahasa kasar yang digunakan untuk menyapa sebagai bentuk kedekatan seseorang. Umumnya, bahasa kasar tersebut sebagai bentuk sapaan menanyakan kabar seseorang. Contohnya:

“Wei, njing! Bagaimana dang kabar?”.

Terdengar kasar, tapi ungkapan tersebut tampaknya sudah umum dilontarkan oleh seseorang yang sudah akrab. Bahasa kasar tersebut digunakan untuk menanyakan kabar seseorang. Kata yang digunakan sebagai tanda seberapa akrab seseorang.

Bermaksud untuk Marah

Setiap orang tidak bisa lepas dari sifat marah. Rasa kesal yang dirasakan kerap menimbulkan kemarahan seseorang. Masyarakat Manado banyak yang melampiaskannya dalam bentuk lontaran bahasa kasar. Umpatan yang keluar dari seseorang yang marah sebagai tanda bahwa sedang melonjaknya emosi seseorang.

“Tolor lei! Beking nae darah aja”.

Contoh di atas sebagai salah satu bentuk umpatan dengan bermaksud memarahi seseorang. Kata kasar yang digunakan yakni tolor. Umumnya, lontaran tersebut digunakan ketika seseorang marah dan banyak digunakan oleh kamu laki-laki.

Memiliki Maksud untuk Menyindir

Umpatan yang dikeluarkan juga bisa bermaksud menyindir seseorang. Sindiran sebagai salah satu bentuk hinaan ataupun ejekan secara tidak langsung. Adapun contohnya dalam kalimat yakni sebagai berikut:

“Heh parampuang, pamer bae-bae tu toto”.

Jika diartikan secara harfiah, maksudnya yakni tidak perlu segan pamer payudara. Namun, ada makna lain tersirat dari umpatan tersebut yakni lontaran untuk menyindir wanita yang kerap tanpa malu memamerkan payudaranya. Lontaran tersebut umumnya digunakan oleh kaum wanita.

Umpatan yang Memiliki Tujuan untuk Bercanda

Bahasa kasar Manado juga bisa bermaksud candaan semata. Umpatan yang digunakan sebagai bentuk keakraban sesame tema. Meskipun kasar, tapi jenis kata yang digunakan sebagai bentuk lontaran yang bisa mempererat pertemanan. Contohnya sebagai berikut:

“Otuhai! Kalah arang tamputung pe itang”.

Umpatan di atas sebagai bentuk ejekan terhadap seseorang yang memiliki kulit gelap. Namun, tuturan tersebut hanyalah candaan semata yang bisa mencairkan suasana antar sesama teman. Bahasa kasar yang dilontarkan pun tidak akan memicu perselisihan dan semacamnya.

Demikianlah ulasan terkait contoh bahasa kasar Manado dan artinya. Setiap bahasa yang dilontarkan pada dasarnya memiliki makna lain yang tersirat. Namun, dalam hal ini lontaran kasar tidak bisa sembarang diucapkan harus memperhatikan situasi dan kondisi masing-masing.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *