Fuel Pressure Regulator: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Ketika kendaraan susah menyala atau ada kebocoran, itulah saat yang tepat untuk mengganti fuel pressure regulator. Alat ini berguna sebagai pengontrol tekanan bensin di mesin injeksi.

Selain itu, salah satu ciri dibutuhkannya alat ini adalah saat keluarnya asap hitam dari knalpot. Penyebabnya adalah regulator sudah tidak bisa menjalankan fungsinya sehingga menyebabkan masalah pada proses pembakaran.

gambar fuel pressure regulator
sumber: tokopedia.com

Apa Itu Fuel Pressure Regulator

Fuel pressure regulator adalah alat yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol tekanan bensin yang ada di dalam mesin. Alat ini bisa bekerja secara otomatis dalam mengatur laju bensin ke mesin.

Dibandingkan bagian mesin yang lainnya, alat ini termasuk yang jarang didengar oleh orang kebanyakan. Padahal, fungsi dari alat ini jelas sangat penting. Bahkan tanpa adanya alat ini, mesin tidak akan bisa bekerja dengan baik.

Jika alat ini rusak, maka akan akibatnya bagi mesin akan sangat fatal. Alasannya karena tanpa alat ini, bensin akan terpompa ke dalam mesin secara terlalu berlebihan. Hal ini jelas akan bisa menimbulkan kerusakan permanen.

Rasio bensin dan udara haruslah 1:1 di dalam mesin. Regulator ini bertugas untuk memastikan rasio tersebut konstan melalui kom

Alat ini bekerja dengan menggunakan 3 komponen, yakni katup, diafragma, dan pegas. Ketiganya memiliki peranan vital dalam sistem kontrol tekanan bensin.

Fungsi Fuel Pressure Regulator

Pada dasarnya, adanya alat ini di dalam mesin memiliki tugas untuk mengatur tekanan bensin yang ada di sana. Untuk lebih jelasnya, fungsi dari alat ini secara umum adalah untuk:

  1. Pengontrol tekanan bensin pada mesin.
  2. Penstabil aliran bensin pada mesin bersistem injeksi.
  3. Pengatur tekanan bensin terhadap tekanan udara di dalam mesin.
  4. Mengembalikan bensin ke tangki saat mesin tidak membutuhkan. 

Cara Memasang dan Sistem Kerja Fuel Pressure Regulator

Alat ini dipasang dan digunakan sebagai kontrol tekanan bensin yang masuk ke dalam mesin kendaraan. Jika ditanya bagaimana cara menggunakannya, maka perlu dijabarkan dalam 2 pembahasan.

Yang pertama adalah mengenai lokasi pemasangannya. Kemudian yang kedua adalah bagaimana sistem kerja alat ini setelah dipasang. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

1. Mempertimbangkan Lokasi Pemasangannya

Ketika akan memasang alat ini, maka yang perlu dipertimbangkan adalah lokasinya. Di mana regulator ini akan dipasang, apakah dekat dengan tujuan bensin atau menjauh.

Lokasi pemasangan regulator ini bisa mempengaruhi proses pemasangan, penyesuaian, hingga tampilannya. Biasanya jauh-dekatnya ini diukur berdasarkan lokasi tujuan bensin.

Destinasi tujuan bensin yang dimaksud adalah seperti rail bensin, karburator, pompa bensin, dan sebagainya.

Beberapa orang lebih memilih untuk memasang regulator di tempat yang mudah dijangkau. Ada juga yang berpendapat untuk memasangnya sedikit jauh dari tempat seharusnya agar terlihat lebih rapi. 

Jauh dekatnya lokasi pemasangan regulator ini juga bisa berdampak pada kinerjanya. Semakin jauh destinasinya, maka selang saluran akan semakin panjang. Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan tekanan bensin menjadi berkurang.

Oleh karenanya, banyak yang berpendapat bahwa menempatkan regulator bensin dekat dengan tujuannya adalah pilihan yang paling tepat. Hanya saja pilihan ini akan dikembalikan mana yang lebih diprioritaskan. Apakah tampilan akhirnya atau performanya. 

2. Memahami Sistem Kerjanya

Lalu sebenarnya, bagaimana alat ini bekerja? Lalu, kapan pengaturan tekanan bensin ini perlu untuk dilakukan?

Pertanyaan tersebut muncul karena mesin kendaraan tidak mungkin dalam kondisi mati atau hidup selamanya. Pasti ada saat-saat mesin akan mati, hidup, atau bahkan harus bekerja optimal.

Untuk itu, berikut adalah penjelasan bagaimana alat ini bekerja untuk masing-masing kondisi mesin yang berbeda:

a. Mesin Menyala, tapi Tidak Bergerak (Idling atau Langsam)

Pada kondisi ini, aliran bensin ke mesin akan berkurang. Akibatnya, tekanan dalam pipa saluran akan membesar. 

Saat demikian, maka regulator akan memberikan tarikan kepada diafragma sehingga katup bensin terbuka. Oleh karena itu, bensin pun akan kembali mengalir ke tangki. 

b. Mesin Bekerja Optimal (Beban Penuh)

Saat kerja mesin berada pada taraf optimal, maka injeksi bensin pun akan dilakukan maksimal. Jika demikian, tekanan pada pipa penyaluran bensin akan menurun secara drastis.

Agar tekanan tidak hilang, maka regulator akan mempekerjakan pegas untuk memberikan tekanan pada diafragma. Begitu diafragma kembali ke posisi yang seharusnya, katup pun akan tertutup. 

c. Mesin Mati

Saat kondisi mesin mati, maka regulator akan secara otomatis memerintahkan pegas untuk kembali memberikan tekanan. Perintah tersebut kemudian memaksa diafragma ke posisi semula dan menutup katup. 

Proses penutupan katup ini akan terjadi bersamaan dengan tertutupnya check valve pompa bensin. Inilah yang akan memastikan bahwa bensin di dalam pipa penyaluran akan berada dalam keadaan seimbang.

Seimbangnya tekanan bensin dalam mesin akan memudahkan proses starter mesin nantinya. Jadi, meskipun kendaraan sudah terparkir lama, starting kendaraan tidak akan memakan waktu lama. 

Cara Memperbaiki Fuel Pressure Regulator

Sebagai sebuah alat buatan manusia, kerusakan pada alat ini bisa saja terjadi. Saat demikian, maka butuh ada perbaikan. 

Namun sebelum itu, perlu mengetahui terlebih dahulu jika memang benar-benar terjadi kerusakan. Berikut penjelasannya:

1. Periksa Adanya Kerusakan

Sebelum memperbaiki regulator tekanan bensin, perlu diketahui terlebih dahulu, benarkah ada kerusakan. Jika memang ada kerusakan, maka ada ciri kasat mata yang bisa dilihat, di antaranya:

  1. Busi dikelilingi kotoran hitam seperti kerak
  2. Mesin susah dinyalakan dan jalan kendaraan menjadi tidak nyaman.
  3. Munculnya asap hitam dari knalpot atau jika parah bisa muncul api.
  4. Bau bensin menyengat, tandanya terjadi kebocoran. Bahkan jika sudah parah, kebocoran ini sampai mengakibatkan bensin menetes keluar melalui knalpot.
  5. Riwayat jarak tempuh kendaraan tiba-tiba mengalami penurunan.

2. Proses Perbaikan

Perbaikan untuk alat ini hanya bisa dilakukan pada model kendaraan yang lebih tua. Sementara pada kendaraan keluaran terbaru, biasanya sudah dipasang paten, sehingga tidak bisa diperbaiki.

Jadi, apabila memang benar-benar terjadi kerusakan, satu-satunya cara adalah untuk mengganti regulator ini dengan yang baru. Begini langkah-langkahnya:

  1. Parkirkan kendaraan di tempat dengan permukaan datar dan beri penahan pada roda depan.
  2. Buka kap kendaraan dan cabut sambungan baterai yang menuju pompa bensin.
  3. Buka penutup mesin, temukan schrader valve atau test port yang letaknya ada di atas rail bensin. 
  4. Cabut sambungan vacuum line dari regulator tekanan bensin dan bersihkan vacuum line dengan kain bersih.
  5. Pasang regulator tekanan bensin yang baru dan kembalikan sambungan selang vacuum ke regulator yang baru.
  6. Pasang kembali penutup mesin.
  7. Sambungkan ulang baterai.
  8. Singkirkan penahan roda depan yang tadi dipasang.
  9. Coba nyalakan mesin dan cek apakah ada kebocoran bensin.
  10. Setelah memastikan tidak ada yang bocor, coba test drive dan cek pada dashboard apakah tanda check mesin menyala atau tidak.

Itulah penjelasan mengenai pengertian fuel pressure regulator yang penting bagi sebuah mesin kendaraan. Kerusakan pada alat ini umumnya tidak bisa diperbaiki dan membutuhkan penggantian.

Tinggalkan komentar