Di sistem pelumasan mesin kendaraan, oil pump atau pompa oli memiliki peran yang amat krusial. Pompa oli bertugas mendistribusikan oli sehingga mesin bisa bekerja dan beroperasi dengan optimal. Lalu, apa fungsi pompa oli, ragam jenisnya, elemen, dan metode kerjanya? Tentunya hal tersebut perlu diketahui apalagi yang punya kendaraan.
Pasalnya, mekanisme pelumasan dimesin akan bermasalah apabila rusaknya pump oil. Lama kelamaan, mesin tidak terlumasi dengan baik sehingga tidak bisa bekerja ideal dan rusak. Apabila terjadi kerusakan, ada banyak onderdil yang harus diganti dan membutuhkan biaya besar. Jika ingin tahu apa saja fungsi pompa oli, definisi, ragam model, serta kinerjanya, berikut ini adalah ulasannya:
Apa Itu Pompa Oli?
Pompa oli adalah suatu sistem yang berfungsi memberikan tekanan pada oli sehingga bisa terpencar ke beberapa bagian dan juga sebagai pelumas mesin. Pasalnya, agar seluruh bagian mesin bisa beroperasi optimal, maka dibutuhkan pelumas.
Jadi, jika ingin performa kendaraan yang dimiliki ideal, tentunya pastikan kondisi oil pump juga baik. Apabila tekanan oli rendah, suhu mesin meningkat, atau adanya suara berisik dari instrument hidrolik, bisa jadi oil pump rusak. Oleh sebab itu, supaya onderdil kendaraan tahan lama, jagalah performa oil pump selalu baik.
Jenis-jenis Pompa Oli
Setelah mengenal sekilas soal oil pump, kini ketahui beragam modelnya, Pasalnya, oil pump mempunyai tiga model yang masing-masingnya memiliki perbedaan signifikan. Kemudian tiga model pump oil ini yakni yang paling umum digunakan di mesin kendaraan. Jika penasaran tentang ragam model pompa oli, berikut ini adalah alasannya:
Trochoid
Pada oil pump model trochoid, terdapat 2 elemen esensial, yakni roda gigi penggerak dan juga roda gigi yang digerakkan. Kedua elemen kunci tersebut disetel di bagian bernama casing dan punya 2 caruk yang gunanya sebagai jalan oli masuk serta keluar.
Kemudian, roda gigi penggerak akan berputar serta menggerakkan roda gigi penggerak. Jadi, kedua elemen tersebut berputar menuju arah yang sama. Perbedaan antara dua elemen tersebut terletak di jumlah giginya.
Pada driven gear, jumlah giginya lebih satu dibandingkan dengan roda gigi penggerak. Maka, terdapat celah yang fungsinya untuk menghisap oli dari ceruk inlet hingga mendesak ke outlet. Karena terdapat perubahan volume di celah tersebut, pelumas otomatis terpompa.
Internal Gear
Hampir sama seperti model oil pump sebelumnya, pada jenis internal gear terdiri dari drive gear dan driven gear. Perbedaannya terletak pada ruang pembatas antara dua elemen tersebut.
Jika dibandingkan model pompa sebelumnya, tekanan yang diproduksi oleh internal gear hasilnya akan jauh lebih besar. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya celah pembatas, sehingga volume oil yang mampu dipompa juga jadi lebih besar.
Roda gigi penggerak kemudian terhubung langsung pada crankshaft mesin, efeknya yakni, akan ada putaran pada elemen ini dan arah putarannya sama dengan crankshaft. Sementara itu pada driven gear, arah putarannya akan mengikuti drive gear. Meskipun desainnya simple, tetapi kapasitas guna dari pompa ini telah teruji.
External Gear
Pada model oil pump external gear, sama-sama punya drive dan drive gear. Perbedaannya adalah letaknya yang bukan pada satu gear. Bahkan, kedua gear itu bentuknya sama serta ada disatu gear dan keduanya dipasangkan secara paralel.
Jadi, ketika salah satu gear berputar, maka semua gearnya juga ikut memutar. Saat sesama roda gigi berputar, pelumas tersedot dari celah inlet, lalu menekan oli hingga sampai ke celah outlet.
Komponen Pompa Oli
Hal penting pada oil pump yakni kapasitasnya karena punya hubungan yang erat dengan keawetan onderdil mesin. Suatu elemen pada mesin tentunya harus dijaga sangat baik agar dapat beroperasi dengan maksimal.
Elemen tersebut akan mempengaruhi kinerja dari oil pump sehingga bisa mendistribusikan minyak mesin dengan baik. Apabila ingin tahu lebih dalam soal beberapa elemen pompa oli, berikut ini adalah daftarnya:
Reservoir oli: tempat atau letak dari oil pump yang berada di onderdil kendaraan.
Inner rotor: roda gigi motor atau penggerak yang ada dipompa oli.
Outer rotor: letaknya ada di pompa pelumas serta berfungsi untuk driven gear.
Casing: tempat adanya driven gear dan penggeraknya yang punya ceruk outlet maupun inlet sehingga pelumas mesin bisa masuk dan keluar.
Crankshaft mesin: nama lainnya adalah kutub engkol yang tersambung di drive gear.
Fungsi Pompa Oli
Guna pompa pelumas yakni supaya oli memiliki supresi sehingga mampu terdistribusi dan melumuri mesin. Oleh sebab itu, fungsi oil pump juga sebagai suatu alat untuk melumasi ke beberapa onderdil mesin yang butuh oli agar bisa beroperasi sebagaimana mestinya.
Sementara itu, oil pump letaknya yakni ada di bawah poros engkol dekat tempat penampungan oli atau yang populer disebut dengan crankshaft. Penyaring akan menyiapkan pelumas mesin yang sumbernya dari pompa, lalu disaring agar tiada kotoran.
Apabila di pompa oli terdapat kotoran meskipun kecil, maka kinerja mesin terganggu dan lama kelamaan bisa rusak. Pelumas dari oil pump lalu terdistribusi ke seluruh unit mesin menggunakan berbagai penghubung dan ceruk untuk melumasi bantalan cam serta poros engkol.
Tanpa adanya fungsi pompa oli, maka oli tidak bisa tersalurkan dengan baik. Hal tersebut bisa berefek adanya kerusakan dan tidak optimalnya kinerja mesin.
Cara Kerja Pompa Oli
Usai mengetahui tentang berbagai fungsi pompa oli, kini saatnya memahami lebih lanjut soal bagaimana proses kerjanya. Seperti yang diulas sebelumnya, jika guna dari oil pump yakni menghisap dan juga mendistribusikan oli pada sebuah mesin. Maka, peran lain oil pump yakni agar pelumas diberikan tekanan.
- Strainer akan menyaring oil dulu sebelum dialirkan ke unit mesin. Maka, filter gunanya untuk menyaring partikel sehingga tidak menembus pompa pelumas serta mengacaukan kinerjanya. Oil pump akan menghisap oli pada wadah penyimpanannya.
- Selanjutnya, oli telah mengalir ke segala bagian mesin usai melewati penyaringannya. Jadi, manfaat dari strainer lainnya yakni untuk memfilter hal yang lebih kecil. Sesudah pelumas bersih sempurna, barulah dialirkan ke segala bagian mesin.
- Ketika mesin menyala, roda gigi penggerak akan berputar dan berefek pada memutarnya roda gigi yang digerakkan. Dengan adanya putaran tersebut, muncul gaya hisap sehingga pelumas memasuki ceruk inlet dan bergerak lewat outlet.
Itulah mengapa oil pump tetap akan beroperasi meskipun mesin dalam keadaan idle atau tekanannya lemah. Namun, jika ada putaran tinggi di mesin, tekanan pompa tidak akan naik karena terdapat klep pengaman di pump oil. Klep pengaman akan terdorong serta membuka penghubung dan memutarkan oli di wadah penyimpanannya jika tekanannya sampai di limit tertentu.
Di atas telah diketahui fungsi pompa oli, definisi, elemen, ragam jenisnya, serta metode kerjanya. Ternyata peran yang dimiliki oil pump begitu esensial agar mesin kendaraan bisa bekerja optimal dan tahan lama. Selalu cek keadaan pompa oli agar onderdil mesin kendaraan menjadi lebih awet.