Ingin Budidaya Jangkrik ? Ketahui Dulu Jenis Jangkrik Yang Mudah Dibudidayakan

Serangga merupakan hewan yang banyak disalah pahami, memiliki reputasi buruk sebagai pembawa penyakit dan kehancuran bagi umat manusia. Dapat menjadi hama tanaman bagi petani.

Namun kamu jangan salah paham dulu, serangga juga memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti membantu penyerbukan bunga, menjadi salah satu penghubung rantai makanan dan penyedia bahan-bahan penting dalam bidang kesehatan.

Salah satu serangga yang sering ditemui manusia adalah jangkrik. Jangkrik merupakan serangga bertubuh kecil yang kebanyakan berbentuk silindris dan memiliki sepasang sungut yang panjang.

Manfaat jangkrik adalah digunakan sebagai bahan makanan pokok binatang peliharaan seperti burung, Ikan hias, dan hewan pemakan jangkrik lainnya dan bahkan beberapa ada yang cocok untuk jadi camilan manusia.

Dalam taksonomi hewan, jangkrik diperkirakan memiliki 900 spesies yang terbagi ke dalam 21 genus dan dapat ditemukan di setiap benua di luar Antartika. Namun yang jadi pertanyaan adalah, Jenis jangkrik apa yang sering dibudidayakan di indonesia ?

10 Jenis Jangkrik Yang Umum Dibudidayakan

Jenis-jenis jangkrik memang banyak, namun berikut adalah jenis jangkrik yang sering dibudidayakan :

Jangkrik Kalung

jangkrik kalung

Apa itu jangkrik kalung ? jangkrik kalung adalah jenis jangkrik yang memiliki garis putih melingkar di tubuhnya pada saat masih kecil dan memudar berubah menjadi hitam pada saat dewasa.

Jangkrik kalung memiliki pembudidayaan masa panen yang bisa dibilang cepat. Bila habitatnya bagus seperti memperhatikan suhu, kelembapan dan pemberian pakan yang tepat, maka dalam waktu 25-30 hari jangkrik jenis ini sudah siap untuk dipanen.

Jangkrik genggong dalam sekali bertelur dapat menetaskan 50-100 ekor. Selain mempunyai kelebihan yakni masa panen yang cepat, jangkrik kalung memiliki imun tubuh yang lemah dan gampang stres. Jangkrik ini mengandung banyak air sehingga kurang disukai burung kicau.

Ketahui juga fungsi ekor burung DISINI

Jangkrik Jaliteng

jangkrik jaliteng

Jangkrik jaliteng merupakan jenis jangkrik yang dikenal sebagai jangkrik aduan. Warna jangkrik ini adalah hitam mengkilat dan sedikit warna kuning di bagian ujung sayap.

Jangkrik ini mempunyai gerakan yang gesit, pemberani dan suaranya nyaring, jadi jangan salah kalau jangkrik ini digunakan untuk aduan. Habitat jangkrik ini adalah tempat lembab seperti sawah dan ladang.

Namun kamu juga bisa memelihara jangkrik ini karena tidak mudah stres dan perawatannya pun mudah cukup kasih makan dedaunan. Dalam sekali bertelur jangkrik jeliteng dapat menghasilkan telur sebanyak 40-100.

Jangkrik Alam

jangkrik alam

Jangkrik alam merupakan jangkrik yang banyak dibudidayakan di indonesia, mungkin karena waktu masa panen yang bisa dibilang singkat dari usia jangkrik menetas hingga panen hanya dengan waktu 28-35 hari.

Jangkrik alam memiliki ciri body lebih kecil dari jangkrik kalung dan gerakannya lumayan lincah, sering dijumpai di daerah lembab seperti sawah, ladang dan lain sebagainya.

Membudidayakan jangkrik ini pun cukup mudah, daya tahan tubuhnya kuat meski dalam keadaan pergantian musim, untuk pakan bisa diberi sayuran dan kamu harus ingat jangkrik alam memiliki sifat kanibalisme jika ketersediaan pakan yang kamu berikan tidak cukup.

Harga telur jangkrik alam ada dikisaran Rp 250.000-Rp 300.000/kg.

Jangkrik Jerabang

jangkrik jerabang

Jangkrik jerabang memiliki nama latin Gryllus domesticus, tubuh berwarna kemerahan, memiliki sifat penakut dan gerakannya lambat sehingga tidak cocok digunakan untuk aduan.

Kamu dapat memelihara jangkrik jerabang karena jangkrik ini lumayan diminati oleh para pemelihara burung dan juga kadang-kadang digunakan untuk pakan ikan hias.

Jangkrik Gangsir

gangsir

Jangkrik gangsir adalah jenis jangkrik yang hidup di dalam tanah, mempunyai nama latin Tarbinskiellus portentosus. Umumnya jangkrik ini berwarna hitam, gerakannya lambat dan ukurannya lebih besar dibanding jangkrik pada umumnya.

Gangsir bisa juga dijadikan makanan ringan, mungkin karena ukurannya yang besar. Namun, jangkrik jenis ini kurang cocok untuk dijadikan pakan, karena di dalamnya terdapat kandungan zat yang dapat membahayakan hewan peliharaan.

Kamu dapat menjumpai jangkrik ini di halaman rumah, pada malam hari jangkrik ini mengeluarkan suara mengerik, Krikk…krikk…krikk…

Jangkrik Seliring

jangkrik seliring

Jangkrik Seliring memiliki nama ilmiah Teleogryllus Mitratus, tubuhnya berwarna hitam kecoklatan, memiliki garis melingkar di tubuhnya dan ukurannya lebih kecil daripada jangkrik kalung.

Pada saat kecil memiliki garis melingkar berwarna putih namun pada saat dewasa yakni sekitar usia 15-20 hari warna garis melingkar tersebut memudar. Masa panen jangkrik seliring sekitar 30-40 hari.

Jangkrik seliring sangat cocok digunakan untuk pakan burung karena selain memiliki kandungan air sedikit, jenis jangkrik ini memiliki banyak protein dan tubuh yang pas agar mudah dicerna oleh burung.

Jangkrik Kidang

jangkrik kidang

Jangkrik kidang merupakan jenis jangkrik berwarna hitam pekat sangat lincah dan gesit, sehingga orang-orang sering memburu jangkrik ini untuk diadu. Dahulu jangkrik ini sempat sulit ditemukan ya karena sering diburu.

Namun sekarang jangkrik kidang sudah banyak yang membudiyakannya. Jangkrik kidang cocok digunakan sebagai pakan burung karena mengandung banyak protein. Habitat jangkrik ini ada di daerah persawahan, samping rawa dan tempat-tempat lembab.

Jangkrik kidang pada umumnya dapat dipanen dalam usia kurang lebih 1 bulan.

Jangkrik Cendawang

jangkrik cendawang

Jangkrik cendawang memiliki nama latin Gryllus testasius. Jenis jangkrik dengan tubuh berwarna kecoklatan dan memiliki gerakan yang lambat, ukuran tubuhnya lebih besar dibanding jangkrik alam jeliteng dan jerabang.

Kamu dapat membudidayakan jangkrik cendawang karena masa panen bisa dibilang singkat yakni kurang lebih 30 hari.

Jangkrik Jenis Upa

jangkrik upa

Jangkrik jenis upa adalah jenis jangkrik dengan tubuh kecil dan lemah, umumnya berwarna putih pucat dan memiliki bau yang menyengat. Kamu dapat menjumpai jangkrik ini di halaman rumah, di sela-sela tumpukan batu bata.

Pada saat malam hari jangkrik upa sering mengeluarkan suara, namun suaranya nyaring dan terdengar berisik.

Jangkrik jenis upa tidak cocok digunakan sebagai pakan burung karena selain ukurannya yang kecil juga memiliki bau yang menyengat.

Jangkrik Tropis

jangkrik tropis

Jangkrik tropis memiliki nama latin Gryllodes sigillatus. Memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit, makanan jangkrik tropis sama seperti jangkrik pada umumnya.

Kamu bisa menggunakan jangkrik ini untuk pakan ikan atau umpan memancing.

Demikianlah pembahasan tentang jenis jangkrik, semoga bermanfaat dan jangan lupa share ke teman kalian.

Tinggalkan komentar