Kumpulan Kata-Kata Syekh Siti Jenar Tentang Kehidupan

Kata mutiara Syekh Siti Jenar tentang kehidupan banyak sekali digaungkan oleh umat Muslim di Indonesia. Terlepas dari posisi beliau sebagai pemuka agama, kata mutiara yang diberikan sangat selaras dengan kehidupan manusia. Tak heran jika kata-kata beliau banyak digunakan dalam penyampaian konten Agama Islam.

Meski banyak pihak yang mengatakan bahwa Syekh Siti Jenar sangat kontroversial. Beberapa ajarannya dianggap menyimpang. Namun dengan mengesampingkan hal tersebut, Syekh Siti Jenar juga mengajarkan banyak sekali prinsip kehidupan. Prinsip-prinsip tersebut masih selaras dengan kehidupan maupun ajaran Islam.

Baca Juga:

Petuah Kehidupan Syekh Siti Jenar

Dari sekian banyak kata mutiara Syekh Siti Jenar tentang kehidupan, ada beberapa yang sangat membekas. Hal ini dikarenakan memang kata-kata Syekh Siti jenar ini sangat membekas dalam kehidupan. Beberapa petuah terkait dengan kehidupan yang akrab dalam hidup yang dijalani oleh semua manusia sebagai berikut:

Petuah Kehidupan Tentang Bersikap Baik

kata mutiara syekh siti jenar

Dalam kehidupan, manusia selalu hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Manusia tak hanya terbatas pada umat seagama, sesuku, sebudaya. Berbagai macam manusia akan ditemui dalam kehidupan. Karenanya, untuk membangun kehidupan masyarakat, Syekh Siti Jenar menyampaikan sebuah petuah yang bunyinya:

“Bukan kecerdasan anda , melainkan sikap Andalah yang akan mengangkat Anda dalam kehidupan”

Petuah ini tidak lain berhubungan dengan apa yang penting dalam kehidupan manusia. Banyak manusia yang cerdas, lalu merasa dirinya cerdas, namun lupa untuk berbuat baik pada orang lain. Padahal pada hakikatnya, kecerdasan tanpa disertai kebaikan hati adalah sebuah kesia-siaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Petuah Kehidupan untuk Tidak Putus Asa dan Gelap Hati

kata mutiara syekh siti jenar tentang kehidupan

Sesungguhnya Tuhan akan menghadirkan kesulitan dan kesenangan dalam kehidupan manusia dengan porsinya masing-masing. Bahkan Allah telah menjamin bahwa cobaan yang dihadiahkan pada manusia tidak lain telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Makam, Syekh Siti Jenar menyampaikan:

“Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan”

Banyak manusia yang masih merasa putus asa dan gelap hati dengan semua cobaan yang ditimpakan. Adakalanya sifat putus asa dan gelap hati tersebut yang mendorong manusia pada perbuatan yang tercela. Karenanya, kata mutiara Syekh Siti Jenar tentang kehidupan yang satu ini membuat manusia teringat akan perjuangan dalam hidup.

Petuah Kehidupan untuk Terus Menghidupkan Hati Nurani

wejangan jawa syekh siti jenar

Manusia tidak diciptakan oleh Tuhan hanya sekedar sebagai makhluk yang hidup. Tuhan membekali manusia dengan akal dan hati nurani demi tercapainya tatanan kehidupan yang damai dan sentosa. Karenanya, Syekh Siti Jenar juga menyampaikan pada petuahnya tentang memelihara hati nurani sebagai manusia.

“Seorang manusia sejati adalah mereka yang takut pada kematian hati nuraninya, bukan yang takut pada kematian tubuhnya”

Kematian memanglah hal yang pasti sehingga hal tersebut tidak perlu ditakuti. Yang banyak terlewatkan oleh manusia adalah tetap menggunakan hati nuraninya dalam kehidupan. Jika hati nurani manusia telah mati, seorang manusia tidak lagi akan segan berbuat maksiat dan keburukan.

Petuah Kehidupan untuk Selalu Melakukan Perbuatan Amal

Dalam kehidupan di dunia, manusia harus mampu menentukan nilai kehidupannya. Manusia diciptakan tentu untuk hidup dan bermanfaat bagi dirinya, bagi orang lain, juga bagi dunia bukan? Karenanya, pesan berikut ini disampaikan oleh beliau dengan tujuan tak lain agar manusia senantiasa teruslah beramal sholeh selama hidupnya.

“Dunia ini adalah bangkai, manusia yang hidup di dunia tanpa amal adalah hanya mengisi bangkai dunia”

Dalam petuah ini, Dunia ini diibaratkan sebagai bangkai, sesuatu yang mati dan fana adanya. Tidaklah seseorang hidup di dunia untuk terus mengejar kesenangan yang didapatkan hanya di dunia. Menurut Syekh Siti Jenar, yang terpenting bagi seorang manusia dalam hidup adalah mengejar tabungan amalan soleh untuk kehidupan akhirat kelak.

Sekilas Tentang Syekh Siti Jenar

Nama Syekh Siti Jenar tentu akan muncul setiap kali pelajaran tentang Wali Songo dibahas. Syekh Siti Jenar sendiri pernah ditetapkan sebagai salah satu tokoh dalam Wali Songo. Namun hal tersebut harus dilepaskan oleh Syekh Siti Jenar saat terjadi kerusuhan diakibatkan oleh pengkhianatan kepada Kesultanan Demak.

Asal muasal Syekh Siti Jenar sendiri masih memiliki versi cerita yang berbeda-beda. Namun, yang paling diyakini adalah, beliau merupakan seorang keturunan Persia yang lahir dan besar di Indonesia. Orangtua beliau juga bukan orang sembarangan melainkan juga seorang pemuka agama.

Beranjak remaja, beliau memutuskan untuk meneruskan mempelajari agama Islam kembali ke tanah Persia. Setelahnya, beliau kembali ke Indonesia untuk menyebarkan apa yang dipelajarinya. Hingga akhir hayat, ajaran dan kata mutiara Syekh Siti Jenar tentang kehidupan terus menjadi ajaran yang banyak digunakan.

Kiprah Syekh Siti Jenar

Meluasnya kata mutiara Syekh Siti Jenar tentang kehidupan yang digunakan untuk pengajaran bukan tanpa sebab. Syekh Siti Jenar sendiri pada dasarnya adalah seorang pemuka agama yang disegani. Selain itu, masih banyak kiprah Syekh Siti Jenar selama hidupnya antara lain:

Menuntut Ilmu

Terlepas dari garis keturunannya yang memang berasal dari Persia, Syekh Siti Jenar memutuskan tanah Persia untuk langkah menimba ilmunya. Di masa remajanya, beliau melakukan perjalanan di Persia dan Baghdad selama beberapa tahun. Tujuannya tentu untuk mempertajam ilmu agama yang sebelumnya sudah dimilikinya.

Syekh Siti Jenar sendiri memang berasal dari keluarga pemuka agama Islam. Namun hal tersebut tak membuat Syekh Siti Jenar congkak dan merasa cukup. Hal inilah yang mendasari Syekh Siti Jenar memutuskan untuk pergi menuntut ilmu ke tanah Persia di masa remajanya.

Mendirikan Pesantren

Tujuan Syekh Siti Jenar menuntut ilmu tidak semata-mata untuk dirinya sendiri. Beliau menajamkan pengetahuannya tentang Islam di tanah Persia untuk dibawa kembali ke bumi Nusantara. Sepulangnya dari tanah Persia, Syekh Siti Jenar membangun sebuah pondok pesantren bernama Lemah Abang yang terkenal pada masanya.

Ponpes ini menjadi pusat pengajaran tasawuf yang besar pada zaman tersebut. Syekh Siti Jenar dipercaya telah menerapkan metode untuk pengajaran yang sangat jitu sehingga pondok Lemah Abang menghasilkan sufi yang berkualitas. Beliau menyampaikan bahwa metode inilah yang digunakan selama beliau menimba ilmu di Baghdad.

Menyebarkan Ajaran Islam

Tak melupakan perjuangan keluarganya, Syekh Siti Jenar tak berhenti sampai lingkungan pondok pesantren saja. Beliau tetap melakukan dakwah penyebaran ajaran Islam di berbagai tempat. Jika pondok pesantren bertujuan menyebarkan tasawuf, dakwah ini memiliki target masyarakat sekitar untuk mengenal Islam.

Daerah yang menjadi ‘wilayah kekuasaan’ Syekh Siti Jenar adalah Pasundan yang merupakan kampung halamannya, dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Syekh Siti Jenar berhasil melambungkan ajaran Islam dengan sangat besar. Meski pada akhirnya kejayaan tersebut harus berakhir saat timbul kerusuhan dalam Kesultanan Demak.

Sudah jelas bukan, mengapa kata mutiara Syekh Siti Jenar tentang kehidupan bisa menjadi sangat terkenal khususnya bagi umat Islam Nusantara. Kata-kata mutiara tersebut bisa digunakan sebagai pedoman kehidupan. Dengan begitu, kehidupan yang dijalani akan lebih tentram serta terarah.

Tinggalkan komentar