20 Kumpulan Kata Sindiran Buat Orang Tua yang Egois

Beberapa kata kata sindiran buat orang tua yang egois terkadang dibutuhkan untuk menyampaikan beberapa isi hati. Ini tidak mengesampingkan keadaan dimana orang tua menjadi penyebab kekecewaan pada anak-anaknya. Kata sindiran seperti ini akan membuat hal yang disampaikan tepat sasaran.

Orang tua bisa terhitung sebagai paling dekat dengan seseorang. Hal ini sudah tentu dikarenakan orang tua menjadi yang merawat dan membesarkan buah hatinya. Namun hal tersebut membuat beberapa orang tua menjadi semena-mena. Untuk itu, gunakan beberapa kata satire seperti berikut ini:

Baca Juga:

Kumpulan Kata Sindiran Buat Orang Tua yang Egois

Berikut ini adalah beberapa kumpulan kata sindiran buat orang tua yang egois:

1. Kata Satire untuk Kesewenang-wenangan Orang Tua

“Kalau jadi orang tua artinya sewenang-wenang, semua juga bisa melakukannya”
Arti dari orangtua tentu bukan semata menjadi sewenang-wenang pada anak-anaknya. Jika hal ini benar maka, menjadi orang tua akan terlihat semudah itu bukan? Padahal anak-anak juga harus dimanusiakan dengan diberi hak untuk berpendapat dan tidak diperlakukan seenak hati.

2. Kata Satire untuk Orangtua Enggan Introspeksi Diri

“Seharusnya introspeksi diri diwajibkan untuk semua orang bukan? Atau cuma para anak saja?”
Selalu merasa dirinya benar biasanya dilakukan oleh orangtua. Terlebih karena usianya yang sudah banyak dan telah mempelajari banyak hal. Karenanya, orang tua juga butuh diberitahu sedikit melalui kata-kata agar segera melakukan introspeksi dan tidak bertahan menjadi orang yang egois.

3. Kata Satire untuk Orang Tua yang Selalu Cari Kesalahan

“Hariku selalu terasa baik sampai satu kesalahanku lebih terlihat dari banyak kebaikan lainnya”
Banyak orang tua melupakan sisi kebaikan dari seorang anak. Padahal anak-anak juga banyak melakukan kebaikan, namun tak pernah dipuji. Lain halnya seorang anak melakukan suatu kesalahan, orang tua akan langsung menghujat. Serta, masalah yang sudah selesai hendaknya tidak lagi dibahas secara berlarut-larut.

4. Bercermin Akan Kesalahan Bukan Kewajiban Anak-Anak Saja

“Saran Gus Mus untuk menggunakan dua cermin untuk melihat kekurangan diri dan kelebihan orang lain cocok juga untuk para orang tua”

Kata kata sindiran buat orang tua yang egois di atas sebenarnya ditujukan oleh Gus Mus ke semua orang di dunia. Lalu untuk para orang tua, bercermin juga harus dilakukan pada anak-anaknya. Hal ini tujuannya agar orang tua menyadari bahwa dirinya tak sepenuhnya benar dan anak-anaknya tak sepenuhnya salah.

5. Kata Satire Agar Saling Menghormati Orangtua dan Menghargai Anak

“Hanya karena dalam agama hanya tertulis ayat-ayat tentang menghormati orang tua, bukan berarti anak-anak tak harus dihormati”

Konten dalam pelajaran memuat banyak tentang menghormati orang tua. Sayangnya, orang tua lalu terlalu sibuk menyuruh anak-anaknya untuk menghormatinya. Padahal kenyataannya, anak-anak juga manusia yang memiliki hak untuk dihormati. Orang tua juga harus menghormati anak-anaknya jika ingin dihormati bukan?

6. Kata Satire Untuk Anak yang Tak Berkesempatan untuk Berpendapat

“Jika berpendapat dianggap membangkang, cukup piara beberapa hewan”

Anak-anak juga adalah manusia yang memiliki keinginan. Jika anak-anak hanya bisa mengikuti kemauan orang tua, apa bedanya dengan hewan. Agar tidak dikatakan sebagai orangtua yang egois, hendaknya memberikan kesempatan untuk para anak menyatakan pendapatnya. Setelahnya, lakukan pertimbangan atas pendapat tersebut.

7. Kesalahan Kecil Perlu Penyelesaian Kecil, Masalah Besar Perlu Penyelesaian Besar

“Mengapa kesalahan kecil dari kami selalu terlihat begitu besar sedangkan kesalahan besar dari kalian kalian buat seolah-olah sebuah ketidaksengajaan kecil?”

Jika sebuah permasalahan adalah permasalahan kecil, hal tersebut akan mudah diselesaikan dalam sekejap. Sedangkan permasalahan besar akan membutuhkan proses yang lebih lama. Namun biasanya orang tua mengesampingkan hal ini dengan terus menerus membahas kesalahan kecil anak-anaknya.

8. Kata Satire Orang Tua yang Melarang Anaknya Menangis

“Jika menangis melambangkan kelemahan, biarkan aku menjadi orang lemah, tapi jangan larang aku menangis”

Sayangnya, anak-anak sering dilarang untuk menangis. Orangtua selalu mengatakan bahwa dengan menangis akan membuat seseorang terlihat lemah. Banyak anak yang harus menahan emosi terpendam hanya agar tidak terlihat menangis oleh orang tuanya.

9. Pilihan Anak-Anak Adalah Sepenuhnya Milik Anak-Anak

“Para orang tua biasanya memiliki mimpi masa lalu yang tak tergapai, dan mereka menyebutnya dengan istilah apa yang terbaik buat anak-anaknya”

Para orang tua sering sekali membawa kekecewaan tersebut hingga sudah memiliki anak. Untuk menebus semua kekecewaan yang dialami, orang tua mengarahkan anaknya ke jalan yang diinginkan. Terlebih lagi hal tersebut dikemas dengan dalih ‘tahu yang terbaik untuk anak-anaknya’.

10. Kata Satire untuk Pembagian Tugas Sama Rata di Keluarga

“Seharusnya dalam keluarga, semua punya tugas yang setara, tidak hanya beban satu orang atau beberapa orang saja.”

Banyak sekali ketidakseimbangan yang ditemukan dalam keluarga. Padahal seharusnya, semua orang di rumah mendapatkan pembagian tugas yang setara sebagai penghuni rumah. Jangan sampai satu anggota terbebani dengan tugas bertubi-tubi dan yang lainnya bisa menikmati banyak waktu luang.

11. Ada Luka yang Datang dari Orang Terdekat

“Luka di hati selalu bisa sembuh namun, lain halnya jika yang melukai adalah orang yang dicintai.”

Kata kata sindiran buat orang tua yang egois selanjutnya adalah tentang sakit hati. Luka-luka di hati bisa didapatkan dari kekecewaan. Seseorang yang terluka pasti bisa menyembuhkan lukanya secara perlahan. Namun jika yang melukai orang yang dicintai seperti orangtua, beda cerita.

12. Kata Satire untuk Pengalaman Buruk dari Orangtua

“Memberi pelajaran bisa dari berbagai hal tapi bukan melulu dari pengalaman buruk semasa hidup, terlebih dari orangtua bukan?”

Anak-anak memang membutuhkan berbagai pengalaman untuk bisa dipelajari sebagai bekal hidup. Sebagian besar pengalaman tentu berasal dari orangtua. Namun kebanyakan anak-anak mendapatkan pengalaman buruknya dari orangtua juga. Padahal banyak pengalaman baik yang bisa diberikan.

13. Teruntuk Para Orangtua yang Terkadang Menyepelekan Janji

“Kami anak-anak mengetahui bahwa terkadang orangtua yang mengajarkan tentang menepati janji malah mengingkari janji di banyak kesempatan.”

Banyak sekali ajaran untuk menepati janji karena hal tersebut bisa membangun kepercayaan. Terutama untuk anak-anak yang berjanji kepada orangtuanya. Namun nyatanya, banyak kesempatan dimana orangtua justru melupakan janjinya kepada anak-anaknya.

14. Para Orangtua Sering Mengesampingkan Kebahagiaan Anak-Anaknya

“Dunia ini tak sepenuhnya berputar di sekeliling orangtua. Orangtua boleh bahagia, begitu juga anak-anak, harus bahagia.”

Orangtua dan anak-anak sama-sama manusia. Semua manusia tentu berhak bahagia bukan. Namun terkadang orangtua lupa kebahagiaan anak juga penting. Jangan hanya karena membahagiakan buah hati tak disebutkan dalam ajaran agama, hal itu bisa disepelekan.

15. Kata Satire untuk Orangtua yang Tak Menyukai Anaknya

“Katanya para anak adalah kesayangan orangtua namun, berkali-kali terlihat tatapan tak suka bahkan benci dari wajah para orangtua.”

Seperti kata kata sindiran untuk orang tua yang egois diatas, para orangtua selalu mengatakan bahwa selalu menyayangi anak-anaknya. Namun pada kenyataannya, banyak sekali perlakuan, ucapan, atau bahkan sekedar tatapan yang menunjukkan sebaliknya.

16. Inilah Alasan Beberapa Anak Selalu Diam dan Tidak Terbuka

“Cacian orangtua rasanya lebih menyedihkan dibanding cacian seribu orang lainnya, maka dari itu, aku memilih diam.”

Anak-anak tentu akan bertemu dengan beberapa orang yang mungkin tak menyukainya. Beberapa cacian juga tentunya akan didapatkan oleh anak-anak. Namun jika cacian berasal dari orangtua, tentunya akan ada kekecewaan yang besar dari anak-anak. Hal itu akan membuat anak-anak tidak terbuka.

17. Ketahui Alasan Terlebih Dahulu Sebelum Mulai Marah

“Ada alasan dibalik semua yang dilakukan oleh anak. Jika anak melakukan kesalahan, apalagi berulang, tidakkah lebih baik menanyakan alasannya terlebih dahulu?”

Tak ada anak yang benar-benar bermaksud untuk melakukan sebuah kesalahan. Tentu hal tersebut terjadi dengan tidak sengaja atau tentu disertai oleh sebuah alasan. Jadi, orangtua sebaiknya menanyakan terlebih dahulu apa yang melandasi terjadinya masalah tersebut.

18. Memiliki Ilmu Lebih Banyak Bukan Berarti Anak Mengalahkan Orangtua

“Orangtua menyekolahkan anak-anaknya dengan pendidikan yang amat tinggi namun tidak ingin dinasehati dalam hal apapun hanya karena orangtua hidup lebih lama.”

Orangtua dan anak-anak sama-sama manusia yang bisa melakukan kesalahan. Anak-anak juga bisa memiliki ilmu yang lebih banyak meski hidupnya tak selama orangtuanya. Namun terkadang orangtua merasa selalu benar karena sudah hidup lebih lama.

19. Rumah Seharusnya Menjadi Tempat Berlindung Paling Aman dan Nyaman

“Anak-anak pulang ke rumah dengan harapan bisa melepas lelah dan berkeluh kesah. Namun malah mendapat serbuan kata bahkan cacian yang akhirnya membuat enggan pulang.”

Beberapa orang enggan pulang ke rumahnya. Hal ini bisa disebabkan oleh orangtua yang sering membuat atau memberikan hal tidak enak seperti cacian kepada anak-anaknya. Padahal, rumah seharusnya bisa menjadi tempat pulang yang nyaman.

20. Tak Selamanya Bentuk Kasih Sayang Adalah Amarah

“Yang diberikan orangtua selalu yang terbaik bagi anak-anaknya, bahkan amarah dan kekerasan pun bisa dianggap menjadi sesuatu yang baik.”

Kata kata sindiran buat orang tua yang egois yang ini adalah tentang amarah. Banyak orangtua yang memarahi anak-anaknya. Katanya sebagai bentuk rasa sayang dan mengasihi. Padahal nyatanya, kasih sayang tentu bisa diwujudkan dengan hal baik lainnya.

Itulah beberapa kata kata sindiran buat orang tua yang egois. Harapannya orangtua tentu bisa lebih mengerti anak-anaknya. Para anak bisa menggunakannya untuk menegur orangtuanya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *