Fungsi distributor mobil amatlah penting pada proses pengapian pada mesin mobil. Sebagai komponen utama, Distributor punya peran menentukan mobil berfungsi dengan baik atau tidak.
Namun apa sebenarnya distributor yang ada pada mobil tersebut? Mengapa bisa distributor mobil dikatakan sebagai bagian yang vital dalam har pembakaran pada mobil? Artikel ini akan membahas selengkapnya tentang distributor yang peranannya sangat penting dalam pembakaran pada mobil.
Fungsi Distributor Mobil
Fungsi utama distributor yang ada pada mobil tentu ada pada bagian pembakaran. Pertama, bagian ini akan bertanggung jawab pada urutan pengapian mesin. Distributor akan mengatur pengapian dari awal hingga nantinya berhasil memanaskan bagian koil dalam urutannya.
Selain tugas tersebut, distributor akan mengatur waktu yang tepat untuk melakukan pengapian. Distributor akan langsung bergerak untuk melakukan pembakaran saat mesin membutuhkan. Dengan begitu, mesin akan bisa menyala dan berfungsi saat sedang dibutuhkan.
Selain memberikan suplai listrik pada mesin, distributor juga bertugas menghentikan suplai mesin. Saat mesin dimatikan, maka distributor akan memutus aliran listrik pada mesin pula. Dengan begitu, distributor juga berguna pada proses power control mesin mobil.
Komponen Distributor Mobil dan Kegunaanya
Agar distributor yang ada pada mobil melakukan pembakaran dengan baik, distributor disusun oleh komponen yang penting. Komponen ini tidak boleh tertinggal dalam penyusunan distributor sebagai agen pembakaran pada mobil.
Inilah daftar komponen yang dimiliki distributor pada mobil yang harus juga diketahui fungsinya:
Bagian Penutup Distributor
Komponen pertama yang dimiliki distributor pada mobil adalah bagian tutup. Bagian ini juga sering disebut cap. Bagian mobil ini akan paling pertama terlihat saat melihat penampang distributor mobil. Hal ini dikarenakan bagian tutup ini berada di bagian paling depan atau paling luar dari distributor yang dimiliki oleh mobil.
Tutup distributor mobil ini tidak hanya berfungsi sebagai tutup saja. Pada bagian ini, listrik dengan tegangan yang tinggi akan diterima. Setelahnya, listrik tersebut akan dipecah menjadi listrik bertegangan lebih rendah. Listrik tersebut nantinya akan dibagikan dan didistribusikan ke bagian-bagian mobil yang memerlukannya.
Selain itu pada bagian ini sejumlah kabel yang berfungsi pada pembakaran akan berkumpul. Kabel yang terkumpul bukan kabel biasa. Kabel-kabel inilah yang nantinya akan mengalirkan dan mengatur aliran kelistrikan bertenaga tinggi untuk bagian mesin lainnya.
Bagian Rotor
Setelah tutup distributor, distributor yang ada pada mobil juga memiliki komponen bernama rotor. Bagian ini tidak akan terlihat jika distributor sedang dalam keadaan tertutup. Rotor yang ada di distributor pada mobil letaknya pada bagian yang agak dalam.
Bagian ini ada di balik distributor cap yang menjadi bagian terluar dari distributor pada mobil. Bagian dari Rotor langsung tersambung dengan koil.
Komponen ini menjadi bagian lanjutan distributor cap. Bagian ini nantinya berfungsi sebagai lintasan aliran listrik yang akan dimasukkan ke seluruh bagian. Bagian ini akan berputar bersama bagian poros atau pusat dari distributor.
Dari perputaran, aliran listrik akan mengalir ke semua bagian yang ada di distributor secara merata. Rotor tidak boleh diletakkan dengan sembarang posisi.
Peletakan rotor yang tidak tepat akan menimbulkan pembakaran mesin yang kurang maksimal. Bahkan kemungkinan terburuknya adalah pembakaran pada rotor akan menghasilkan percikan api.
Bagian Poros Distributor
Bagian shaft atau poros ini adalah bagian tengah distributor mobil. Seperti namanya, poros sebagai pusat semua fungsi distributor mobil. Bagian ini terhubung ke beberapa bagian distributor yang lain. Poros dari distributor ini terhubung langsung ke camshaft mesin serta rotor di kedua ujungnya. Bentuknya dilengkapi gear atau gerigi.
Poros distributor berperan dalam perputaran rotor distributor. Nantinya, putaran rotor akan terjadi dengan berporos pada bagian ini. Dari perputaran tersebut akan dimunculkan aliran listrik yang dibutuhkan oleh mesin. Jika bagian ini tidak berfungsi maka rotor pun tidak akan berputar. Akibatnya, mesin mobil tidak mendapatkan suplai listrik yang dibutuhkan.
Pada bagian ini, kelistrikan mesin mobil akan diatur. Dimulai dari arus listrik yang didapatkan dari koil kemudian akan terjadi putaran. Putaran yang terjadi pada poros ini nantinya akan menyambungkan listrik yang berasal dari koil ke bagian lainnya.
Bagian Breaker Plate
Bagian selanjutnya adalah bagian Breaker Plate. Pada bagian ini menjadi ‘rumah’ untuk lempengan platina pada distributor. Letaknya masih sama dengan letak poros distributor yang berada di pertengahan tubuh distributor mobil. Selain menjadi rumah bagi lempeng platina, dari bagian ini juga bisa dilakukan penyetelan terhadap platina.
Letaknya dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan. Hal ini dikarenakan tugas yang dilakukan oleh bagian ini pun berhubungan dengan banyak gerakan. Ketika sedang bekerja, bagian ini akan membuat gerakan maju mundur, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mesin. Pada kondisi ini akan terjadi penyesuaian posisi breaker plate.
Bagian ini akan berkontak ke komponen advancer. Kolaborasi tugas kedua komponen ini akan menghasilkan pengapian pada mesin. Jika kedua komponen ini bekerja yang baik, akan terjadi pengapian yang baik pula pada mesin mobil.
Bagian Contact Point
Bagian yang kelima adalah bagian contact point. Bagian ini biasa disebut dengan platina untuk lebih mudahnya. Alasannya tak lain karena memang bagian ini terbuat dari bahan logam platina. Pada bagian sebelumnya, bagian ini sudah sempat disinggung sebelumnya. Ya, bagian ini bisa ditemukan di dalam breaker plate.
Contact Point gunanya adalah mengatur suplai power berdasarkan kebutuhan mesin. Saat mesin menyala, platina terbuka, lalu berperan sebagai jalan masuk bagi listrik yang dibutuhkan oleh mesin. Lalu jika mesin dimatikan, maka platina akan menutup. Dengan begitu, aliran listrik pada mesin akan dihentikan melalui platina ini.
Cara kerja bagian ini sederhana. Saat distributor telah mendapat arus listrik tinggi, platina akan memutus arus listrik. Gelombang elektromagnetik langsung muncul sesaat setelah arus listrik tinggi diputus oleh platina. Inilah yang dibutuhkan oleh mesin untuk melakukan pengapian.
Kapasitor
Bagian keenam adalah kapasitor dimana arus listrik tidak terpakai akan disimpan oleh komponen ini. Kapasitor akan mencegah percikan api yang akan disebabkan oleh arus listrik yang tidak terpakai. Karenanya, arus listrik akan disimpan di bagian ini.
Jika terjadi percikan api yang diakibatkan kelebihan listrik tandanya pembakaran pada mesin tidak bagus. Karena itu, bagian ini bertugas untuk mencegah percikan tersebut terjadi. Dengan begitu, mesin bisa melakukan pembakaran dengan kualitas yang baik serta tidak berbahaya bagi mesin.
Bagian ini juga berperan sebagai penyerap arus berlebih yang dihasilkan oleh pembakaran. Saat platina membuka, arus listrik yang dihasilkan sangat tinggi. Mesin mobil tidak akan membutuhkan arus setinggi itu. Maka, sisa arus yang tidak dibutuhkan akan diserap oleh komponen ini.
Vacuum Advancer
Komponen yang memegang peran pewaktuan untuk mesin melakukan pembakaran salah satunya adalah Vacuum Advancer. Bagian ini berupa sebuah lapisan yang dihubungkan langsung ke bagian breaker plate yang sudah dibahas sebelumnya.
Bagian ini bekerja memanfaatkan keadaan udara yang vakum sesuai namanya. Udara bertekanan tinggi yang di vakum akan menghasilkan gerakan yang dibutuhkan mesin mobil. Setelahnya, distributor akan mulai melakukan pembakaran.
Geseran hasil dari gerakan bagian breaker plate akan memicu terjadinya pembakaran. Arus listrik hasil dari gerakan ini cukup tinggi hingga bisa dibagikan sebagai suplai ke bagian mesin yang juga membutuhkan listrik.
Sentrifugal Advancer
Disamping Vacuum Advancer, Sentrifugal Advancer juga dimanfaatkan oleh beberapa jenis distributor. Jika kekedapan udara vakum yang dimanfaatkan pada Vacuum Advancer, Sentrifugal Advancer memiliki caranya sendiri.
Namun kegunaan utamanya sama-sama menghasilkan gerakan pemicu pembakaran.
Sentrifugal Advancer akan menggunakan kecepatan perputaran oleh mesin. Pada saat mesin berputar, akan ada gerakan yang dibawa. Nah, dari gerakan ini, akan ada gerakan lain yang muncul untuk memicu pembakaran.
Beberapa distributor hanya memanfaatkan salah satu dari kedua advancer ini. Biasanya pemilihan penggunaan advancer disesuaikan dengan kebutuhan mesin. Advancer mana yang akan membawa lebih banyak keuntungan.
Bagian Governor Advancer
Masih pada komponen yang berhubungan dengan waktu terjadinya pembakaran yaitu Governor Advancer. Jika kedua Advancer sebelumnya berfungsi untuk memunculkan gerakan, maka Governor Advancer memiliki tugas yang sedikit berbeda.
Gerakan dari Governor Advancer akan memperbesar pembakaran oleh mesin. Hal ini akan dibutuhkan saat mesin berputar dengan kecepatan tinggi. Governor Advancer akan memajukan waktu pengapian agar listrik yang dihasilkan bisa ditempatkan dengan baik.
Karena tugasnya yang berbeda, biasanya Governor Advancer disandingkan dengan salah satu advancer lainnya. Hal ini dikarenakan tugasnya yang saling berdampingan. penggunaan Governor Advancer dan Advancer lainnya akan menimbulkan kerjasama yang baik bagi pembakaran.
Bagian Cam Lobe
Komponen kesepuluh sekaligus urutan terakhir ini bisa dikatakan sebagai saklar dari distributor mobil. Fungsinya yaitu mengatur keluar masuknya arus listrik pada distributor. Tugas ini tentu akan dibutuhkan oleh mesin yang melakukan pembakaran.
Bagian ini juga akan memiliki kontak langsung pada komponen lain yang berhubungan dengan arus listrik. Hal ini dikarenakan memang tugas Cam Lobe sebagai pintu keluar masuk arus listrik. Saat listrik tidak dibutuhkan, maka Cam Lobe akan memutus aliran listrik.
Cam Lobe bekerja dengan memiliki kontak langsung dengan breaker point. Gerakan dari bagian Cam Lobe akan menimbulkan pengungkitan pada breaker point. Dari ungkitan yang dilakukan, bagian breaker point akan terbuka atau tertutup sesuai suplai listrik yang dibutuhkan pada distributor mobil.
Cara Kerja Distributor Pada Mobil
Kegunaan distributor mobil akan mulai bekerja saat mesin mobil dinyalakan. Pada bagian ini, proses pembakaran akan dimulai. Di sinilah kegunaan distributor mobil mulai terlihat peranannya dalam pengapian mesin mobil.
Distributor tidak bekerja sendiri melainkan akan saling membantu dengan bagian pengapian lain. Salah satunya adalah coil ignition. Koil akan terjadi melakukan pemantulan untuk menghasilkan listrik. Listrik tersebut akan dimasukkan ke dalam distributor.
Listrik pada awal pembakaran ini cenderung berukuran sangat besar. Karenanya, aliran listrik ini nantinya harus melewati rotor yang ada di tubuh distributor. Di bagian ini, listrik yang tegangannya besar diubah menjadi lebih kecil sesuai kebutuhan
Nantinya, listrik yang sudah pecah berdasarkan kebutuhan akan didistribusikan. Bagian yang bekerja dalam fungsi ini adalah cap distributor dan poros. Untuk menghantarkan listrik ke bagian busi, bagian yang bertugas adalah rotor. Sedangkan tugas memasukkan listrik ke seluruh kabel penghubung busi menjadi tugas dan tanggung jawab distributor cap.
Nah itulah beberapa pembahasan tentang distributor pada mobil lengkap dengan fungsi distributor mobil. Sekarang menjadi lebih jelas kan apa itu yang disebut distributor pada mobil. Perannya pada pembakaran mobil juga sudah menjadi lebih jelas.