Mesin Stamping: Pengertian, Komponen Fungsi dan Cara Kerjanya

Ada banyak sekali mesin di dunia industri, dan mesin stamping termasuk di dalamnya. Namun meskipun bukan mesin baru, tapi masih banyak yang belum mengetahui tentang mesin ini secara detail dari mulai pengertiannya sampai cara kerjanya.

Karena masih banyak yang asing dengan mesin stamping ini, maka di sini akan diberikan pembahasannya. Dengan begitu pengguna dapat lebih mengenal mesin ini, dan menggunakannya tepat sesuai dengan peruntukan.

Pengertian Mesin Stamping

Apabila melihat dari namanya, maka mungkin sudah dapat ditebak kalau mesin ini melakukan proses stamping atau pengepresan. Jadi mesin ini nantinya akan memberikan tekanan kepada bahan baku yang melewatinya.

Misalnya saja besi yang kemudian akan diberikan tekanan dengan tujuan agar terbentuk seperti yang diinginkan. Mesin ini akan menjadi penopang di antara landasan, maupun penumpuk, serta berbarengan dengan sumber tenaga.

Nantinya di dalam mesin ini terdapat sebuah mekanisme yang menyebabkan pergerakan tegak lurus penumbuk sampai ke landasannya. Nantinya hasil yang diberikan akan sesuai dengan keinginan, sesuai dengan cetakan yang digunakan.

Komponen Mesin Stamping

Sesudah memahami apa itu mesin stamping, maka sekarang saatnya untuk mengetahui komponen apa saja yang ada di mesin ini. Tujuannya agar pengguna dapat lebih mengenal mesin yang digunakannya ini.

Dies

Komponen atau bagian pertama dari mesin ini adalah dies, dan merupakan komponen paling penting. Jadi ini adalah cetakan yang nantinya akan bergerak bersama dengan mesin ketika sedang memberikan tekanan kepada material di bawahnya.

Cetakan ini nantinya akan membentuk material atau bahan sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Oleh karena itu pada saat memasangkan komponen ini tidak dapat dilakukan sembarangan, harus teliti dan banyak hal yang harus dijaga.

Punch

Tentunya untuk dapat menghasilkan bentuk sesuai keinginan, pada saat mesin memberikan tekanan harus ada komponen lain yang memotongnya. Komponen yang berperan dalam hal tersebut adalah punch yang terletak pada bagian atas.

Ukuran punch ini menyesuaikan dengan ukuran mesin maupun cetakan yang digunakan. Apabila ukuran yang dimilikinya besar, maka pemasangannya dengan menggunakan baut yang kuat supaya tidak mudah bergoyang ataupun terjatuh saat digunakan.

Punch Holder

Lihat nama yang dimiliki oleh komponen ini, dan dari situ pengguna sudah dapat mengetahui fungsi yang sebenarnya. Benar, komponen ini yang berfungsi untuk “memegang” punch supaya tetap stabil, tidak mudah bergeser ataupun goyang.

Di saat penggunaan punch yang ukurannya lebih kecil, maka akan ditanam di alat ini. Karena memang kegunaan utama dari alat yang satu ini adalah mengikat ataupun menahan punch ini supaya tetap diam di posisinya.

Stripper

Kemudian adalah komponen yang digunakan untuk menahan bahan yang ingin dipotong saat melewati punch ataupun dies. Karena kalau bahan yang digunakan ini bergerak, maka dapat menyebabkan potongan menjadi tidak rapi.

Pada proses pemotongan atau cutting biasanya komponen yang satu ini banyak dilihat. Bentuk dari komponen ini seperti lempengan besi, dengan ketebalan yang menyesuaikan atau dapat dikatakan juga berbentuk layaknya plat besi.

Lower Plate

Dies memiliki beberapa bagian, dan termasuk di dalamnya piringan yang letaknya paling bawah atau lower plate. Di sinilah semua komponen yang ada di dies dipastikan digenggam dengan maksimal, untuk kemudian diikat dengan kuat.

Di komponen ini juga terdapat pengaturan untuk meja yang akan terjadi proses pengepresan atau penekanan (meja bolster). Karena tidak terlalu membutuhkan banyak kekuatan, maka komponen ini dapat dibuat dengan hanya menggunakan material baja ringan.

Backing Plate

Fungsi dari komponen yang satu ini adalah menahan saat punch tengah memberikan tekanan untuk memotong bahan yang digunakan. Karena pada saat prosesnya, di bagian ujung punch yang lain akan memberikan reaksi.

Letak dari komponen yang satu ini adalah di antara punch holder dan juga upper plate. Tujuannya agar bagian teratas dies tidak berlubang, jadi dapat tetap digunakan dengan baik dan memberikan hasil optimal.

Die

Kemudian ada komponen dengan fungsi yang serupa dengan punch yakni membentuk dengan memotong bahan. Komponen ini harus dibuat dengan sekuat mungkin, karenanya menggunakan bahan baja.

Tujuannya agar dapat memotong bahan yang digunakan dengan sempurna, apalagi jika bahan yang digunakan adalah besi. Tentu saja membutuhkan komponen dengan bahan penyusun yang lebih kuat dibandingkan dengan bahan yang digunakan.

Pad

Mungkin banyak yang mengenal bagian ini dengan nama lifter, atau mungkin pengguna pernah mendengar ejector. Semua itu merupakan sebutan lain untuk alat ini. Sering disamakan dengan stripper, namun kalau pad fungsinya adalah mendorong dan mengangkat bahan yang digunakan.

Karena itu nantinya pad ini akan membantu operator ketika hendak mengambil bahan hasil pemrosesan, sehingga lebih mudah. Apabila tidak menggunakan pad, maka dikhawatirkan bahan yang digunakan akan stuck di dies.

Guide Post

Kembali lagi ke bagian dalam dari dies, dan dapat dikatakan ini adalah the most important part. Karena difungsikan sebagai penepat di bagian antara upper dies (atas) dengan bagian lower dies bawah.

Karena sudah ada alat ini, maka pengguna tidak perlu mengkhawatirkan posisi die maupun punch di ketika dies sedang digunakan. Sebab kekuatannya sudah terjamin, jadi tidak perlu takut akan terjadi malfungsi.

Shank

Terakhir yang juga merupakan bagian dari dies adalah shank yang terletak di upper plate. Jadi nantinya untuk menempatkan dies sesuai di posisi tengah ram mesin pres adalah komponen mesin yang satu ini.

Biasanya penggunaan alat ini hanya pada mesin yang memiliki ukuran kecil sampai sedang saja. Karena kalau mesin berukuran besar biasanya mengikat komponennya dengan menggunakan sistem clamping.

Baca Juga: 20 Jenis Mesin Bubut Beserta Fungsinya (Lengkap)

Fungsi Mesin Stamping

Fungsi mesin stamping adalah untuk mengubah bentuk barang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Selain itu, mesin stamping digunakan untuk membuat suatu tanda, simbol, dan bentuk lainnya pada barang dengan menggunakan proses cold forging.

Cara Kerja Mesin Stamping

Sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari mesin stamping, dari mulai proses awalnya. Di bawah ini akan ada penjelasan tentang bagaimana cara kerjanya, yakni:

  • Menggambar bentuk material yang diinginkan, dan biasanya membutuhkan dua kali proses. Sering juga dikenal dengan
  • Selanjutnya bahan akan dibawa ke mesin bending untuk ditekan dengan tujuan memberikan bentuk sesuai yang diinginkan.
  • Kemudian bahan juga akan ditekuk, dan kemudian dibengkokan. Dua proses ini sering juga disebut dengan flange dan
  • Lalu aka nada proses penekukan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan, dapat juga dikatakan
  • Kemudian akan melalui proses yang hampir mirip dengan draw yakni stamp. Namun pada proses ini tidak menggunakan cushion.
  • Selanjutnya masuk ke dalam proses pemotongan, setelah bahan sebelumnya sudah dicetak, maka tinggal dipotong sesuai dengan cetakan yang diberikan. Namanya adalah
  • Nantinya dengan menggunakan rel, bahan yang sudah melalui semua proses tersebut akan dibawa menuju ke tempat penampungan terakhir.

Jadi memang sebenarnya cara kerja dari mesin ini tidak terlalu rumit, apabila hanya dilihat sekilas. Tapi kalau diperhatikan lebih jauh, maka banyak hal yang harus dipahami dengan baik.

Karena itu bagi pengguna mesin stamping ini pastikan untuk memahami mesin ini dengan baik. Supaya pemanfaatan yang dilakukan dapat optimal, dan mesin tetap bekerja dengan baik serta tidak gampang rusak.

Tinggalkan komentar