Nozzle adalah sebuah alat kecil yang sering digunakan pada alat yang berhubungan dengan air, gas atau udara. Umumnya nozzle digunakan untuk alat perkebunan, kesehatan, otomotif, dan bidang lainnya. Agar semakin memahami tentang nozzle, simak dulu informasinya di bawah ini:
Pengertian Nozzle
Pertama-tama mari bahas dulu pengertian dari alat kecil yang bermanfaat ini. Nozzle adalah bagian ujung dari semprotan. Jadi, jika memperhatikan semprotan di mesin semprotan tanaman, injektor, diesel dan lainnya itulah yang dinamakan dengan nozzle.
Biasanya nozzle banyak ditemukan di alat yang mengaliri air, gas atau udara. Nozzle akan mengendalikan keluarnya fluida atau gas dari sebuah pipa atau alat yang menggunakan nozzle.
Gambaran bentuk nozzle adalah rupanya menyerupai tabung dengan ukuran yang tidak sama karena bentuknya akan disesuaikan dengan alat atau mesin.
Komponen Nozzle
Meskipun ukurannya kecil, nozzle tetap mempunyai berbagai macam komponen untuk mendukung kegunaan dari nozzle. Jadi, semua komponen pada nozzle akan saling bekerja secara bersamaan agar bisa mengeluarkan semprotan. Beberapa komponennya ialah sebagai berikut:
- Body, komponen yang berguna untuk menyalurkan cairan dan lubang untuk pengabutan.
- Retraining nut, bagian yang berada di bawah
- Needle, jarum yang berguna untuk mengendalikan pengabutan.
- Pressure spring, komponen yang berguna untuk mengembalikan tekanan setelah pengabutan.
- Holder body, tempat penyaluran cairan dan komponen yang berada di bagian atas
- Adjusting, komponen untuk mengatur tekanan pengabutan.
- Spacer, komponen yang berguna untuk menyalurkan cairan.
- Over plow pipe, komponen yang berguna untuk mengembalikan sisa dari proses pengabutan.
Jenis Nozzle
Setelah memahami tentang komponen pada nozzle, saatnya mengenal beberapa jenis nozzle. Nozzle terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang kurang lebih sama namun cara penerapannya yang sedikit berbeda. Di bawah ini merupakan jenis nozzle yang cukup sering ditemukan:
1. Convergent Nozzle
Jenis yang pertama disebut dengan convergent nozzle, merupakan sebuah nozzle dengan diameter tempat mengalirnya cairan akan semakin kecil searah mengalirnya cairan. Jadi bentuk dari convergent nozzle ini akan semakin kecil di bagian nozzle.
Penggunaan convergent nozzle ini bisa mempercepat aliran cairan. Namun, kecepatan aliran ini tidak akan melebihi kecepatan suara aliran tersebut. Hal ini dikarenakan adanya bagian yang menyempit saat proses mengalirnya cairan.
2. Divergent Nozzle
Divergent nozzle ini merupakan versi yang berkebalikan dengan convergent nozzle. Jika convergent nozzle bisa mempercepat aliran cairan, maka divergent nozzle ini adalah kebalikannya. Jadi, divergent nozzle akan membuat aliran cairan semakin melambat.
Hal ini dikarenakan diameter tempat mengalirnya cairan akan semakin membesar searah dengan arah mengalirnya cairan. Jadi, jika ingin memperlambat laju mengalirnya cairan, maka bisa menggunakan divergent nozzle ini.
Jadi ketika laju alirannya melambat, maka akan menjadi subsonik. Sebaliknya, jika aliran semakin cepat, maka akan menjadi cairan supersonik atau sonik.
3. Convergent Divergent Nozzle
Jenis nozzle selanjutnya merupakan gabungan dari convergent dan divergent yaitu convergent divergent nozzle. Terkadang, jenis gabungan nozzle ini sering disebut dengan CD nozzle. Jadi, gabungan dua jenis nozzle ini mempunyai diameter ujung yang kecil, tapi bagian akhir atau tempat mengalirnya fluida akan lebih besar.
Convergent divergent nozzle banyak digunakan pada mesin roket atau jet. Fungsinya adalah bisa membuat aliran di bagian nozzle yang semakin kecil semakin cepat mengalir. Namun penggunaan nozzle tetap akan menggunakan kecepatan supersonik.
4. Fluid Nozzle
Jenis nozzle selanjutnya bisa dilihat berdasarkan jenis fluida yang dikeluarkan yaitu fluid nozzle. Fluid nozzle adalah jenis nozzle yang sering digunakan untuk mengeluarkan aliran cairan contohnya adalah air.
Jenis fluid nozzle umumnya sering dimanfaatkan untuk mengeluarkan cairan dengan tekanan yang tinggi. Bahkan penggunaan dari fluid nozzle ini biasanya bisa dikontrol arah, tekanan dan laju alirannya.
Bisa dibilang jenis fluid nozzle ini cukup sering dijumpai di kehidupan sekitar. Contoh penggunaannya sering ditemukan di selang, spray air, spray cat dan lainnya.
5. Air Nozzle
Sama dengan namanya, air nozzle ini biasa digunakan untuk mengalirkan udara. Fungsi dari penggunaan air nozzle ini adalah untuk meningkatkan tekanan angin yang akan dikeluarkan. Contoh penggunaan dari air nozzle bisa ditemukan pada mesin kompresor.
6. Gas Nozzle
Pada dua jenis sebelumnya telah disebutkan nozzle untuk mengeluarkan aliran cairan dan udara, kali ini terdapat juga nozzle untuk mengeluarkan gas. Sama dengan namanya, gas nozzle ini akan dimanfaatkan untuk mengalirkan gas.
Uniknya adalah pada ujung nozzle di gas nozzle ini disediakan lebih dari satu lubang. Dengan tujuan untuk membiarkan gas lebih menyebar. Contoh penerapan dari gas nozzle ini adalah kompor, las asetilin, mesin pemanggang dan lainnya.
Fungsi Nozzle
Setelah memahami pengertian, komponen dan juga jenisnya saatnya memahami tentang fungsi dari nozzle. Pada penjelasan sebelumnya sudah sedikit dibahas mengenai fungsi dari nozzle. Namun, agar lebih memahami tentang fungsinya, simak dulu beberapa fungsi lainnya:
- Berguna untuk merubah energi panas dan tekanan menjadi gerakan atau energi kinetik.
- Dapat mengendalikan tekanan, arah aliran, dan laju yang dialirkan melalui
- Mengatur arah semburan jet fluida ke arah yang diinginkan dan sering disebut dengan sudut
- Untuk mengalirkan cairan, gas, dan udara.
- Mengeluarkan energi dari mesin turbo seperti turbin air, uap dan gas. Hal ini dikarenakan energi kinetic dari gas, cairan atau udara yang telah mengalir melalui
Penjelasan di atas merupakan beberapa contoh dari fungsi umum nozzle. Ada beberapa contoh dari penerapan fungsi nozzle tersebut. Contohnya ialah untuk mengeluarkan bahan bakar pada mesin diesel dan menghilangkan udara pada mesin kondensor.
Cara Kerja Nozzle
Setelah memahami pengertian, fungsi serta jenisnya, mari masuk ke pembahasan cara kerjanya. Nozzle memang diketahui berfungsi untuk menyemprot dan mengeluarkan cairan. Pada nozzle dengan model semprotan atau fluid nozzle, cairan akan didorong oleh tekanan udara yang masuk ke nozzle.
Jadi, ketika gagang pompa semprotan didorong, maka larutan akan keluar dari nozzle tersebut. Namun, setiap nozzle mempunyai cara kerja yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Kali ini mari bahas tentang cara kerja nozzle yang diterapkan pada mesin injektor, berikut adalah penjelasannya:
1. Persiapan Pengabutan
Jadi pada injektor sering digunakan istilah pengabutan bahan bakar untuk mengubah bahan bakar menjadi partikel yang lebih kecil. Proses pengubahan ini harus melalui nozzle, jadi mula-mula tekanan akan dilarikan dari pompa injeksi dari nozzle. Setelah itu akan diteruskan ke bagian bawah nozzle body.
2. Penginjeksian
Setelah melalui tahap yang pertama, selanjutnya adalah proses penginjeksian. Jadi tekanan tersebut akan diteruskan ke ujung needle dan akan terdorong menuju nozzle body. Jika tekanan yang diberikan kuat, maka nozzle akan berhasil mengeluarkan dan menyemprot udara, gas, atau air.
3. Akhir Proses Penginjeksian
Setelah pompa sudah selesai mengalirkan sesuatu, maka tekanan akan turun, kemudian needle akan kembali ke posisi semula. Jadi, needle akan berada dalam posisi tertekan dengan saluran yang menutup.Itulah sedikit pembahasan tentang nozzle mulai dari pengertian, komponen, jenis, fungsi serta cara kerjanya. Beberapa orang mungkin jarang mendengar alat nozzle. Padahal sebenarnya contoh penerapan dari nozzle adalah alat semprot yang banyak digunakan di rumah.