Fungsi Poros Engkol, Pengertian, Komponen dan Cara Kerjanya

Ketika mempelajari mengenai sistem kerja pada perputaran roda-roda kendaraan bermotor, utamanya mobil, maka memahami fungsi poros engkol adalah hal yang penting.

Pasalnya, perangkat ini berkaitan langsung dengan pelbagai aspek yang punya urgensi, seperti piston maupun blok silindernya.

Sebenarnya apa fungsi dari perangkat poros engkol tersebut yang paling utama? Mengapa keberadaannya penting pada sebuah kendaraan? Berikut akan diberikan ulasan lebih jelas mengenainya.

Mulai dari definisi, fungsi, hingga bagian-bagian apa saja yang ada pada perangkatnya. Jadi perhatikan uraian berikut dengan seksama!

Apa Itu Poros Engkol?

gambar crankshaft

Poros engkol adalah sebuah perangkat yang dijadikan titik pusat utama pada gerakan piston pada sebuah kendaraan. Nama lain dari poros engkol adalah Crankshaft Biasanya perangkat ini juga dikenal dengan istilah kruk, yang punya peranan signifikan. Khususnya dalam sinkronisasi putaran roda kendaraan.

Apabila pada sebuah kendaraan fungsi poros engkol terganggu akibat adanya kerusakan, maka akan menyebabkan aneka permasalahan. Yakni di area pistonnya maupun pada kesinkronan laju roda kendaraannya. Sehingga, karena hal tersebut, perangkat ini menjadi begitu pokok untuk diperhatikan.

Komponen Poros Engkol (Crankshaft)

komponen poros engkol

Lebih lanjut lagi, agar fungsi dari perangkat poros engkol dapat berada di performa terbaiknya, maka ada sejumlah bagian yang saling berkaitan padanya, yang harus tertata sedemikian rupa. Bagian tersebut meliputi sejumlah titik penting yang terdiri atas:

Bagian PE (Pena Engkol)

Ini adalah bagian dari poros engkol yang secara langsung bersentuhan dengan piston. Sehingga karena singgungan tersebut, menjadikannya rawan terkena tekanan dan gesekan. Oleh karena itu, padanya terdapat kanal oli untuk meminimalkan.

Bagian Jurnal Utama

Bila ingin tahu bagian ini, maka bisa melihat pada bagian poros engkol yang langsung tersambung dengan blok silinder, yang punya bagian main bearing serta kanal oli. Tidak lain sama seperti pena engkol, bagian ini juga rawan gesekan sehingga diperlukan pelumas untuk mengurangi dampak keausannya.

Lubang Oli dan CW (Counter Weight)

Fungsi dari komponen lubang oli ini lebih kepada jalur laju oli yang ada pada mesin kendaraan. Sehingga penempatannya menghubungkan antara satu bagian dengan bagian lain di dalam poros engkol.

Sedangkan, ciri utama yang bisa dilihat dari komponen CW adalah banyaknya lubang yang berada padanya. Lubang tersebut sengaja diciptakan, dengan tujuan untuk menyeimbangkan berat ketika poros engkol dalam laju putaran.

Part CA (Crank Arm)

Merupakan elemen terakhir pada sebuah poros engkol yang punya peranan vital sebagai pengait antara komponen satu dengan yang lainnya. Supaya bisa bekerja secara integratif pada sistem perputaran roda kendaraan.

Fungsi Utama dari Poros Engkol

Setelah memahami lebih lanjut mengenai definisi dan bagian-bagian yang ada padanya, maka penting juga untuk memahami fungsi poros engkol sebenarnya. Terkait hal tersebut, terdapat sejumlah poin yang diutamakan, di antaranya:

Pusat Gerak Berputarnya Roda Kendaraan

Fungsi pertama poros engkol yang mengacu pada penamaannya adalah sebagai pusat tumpu dari mesin kendaraan. Khususnya pada bagian yang mengatur perputaran rodanya. Lantaran seperti yang sudah dijelaskan, pemasangan komponen ini berada di area vital sekitaran piston dan blok silindernya.

Posisinya yang berada di bagian pusat tersebut, juga secara langsung berkaitan dengan sistem pembakaran kendaraan. Apabila ini mengalami gangguan, maka bisa dipastikan kinerja pembakaran akan bermasalah, dan mengakibatkan berkurangnya tenaga yang dihasilkan.

Apalagi, pada bagian ini juga kerap mengalami yang namanya tekanan dan gesekan. Sehingga bila strukturnya tidak mumpuni dan pemasangannya tidak akurat, maka bisa menimbulkan aneka permasalahan. Terutama yang berkaitan kestabilan perputaran pada roda kendaraan.

Pusat Beban

Selanjutnya, berkaitan dengan fungsi yang kedua, sebenarnya masih berkaitan dengan fungsi poros engkol yang pertama. Yakni perangkat ini dijadikan sebagai zona tumpuan dari perangkat lain yang ada pada kendaraan. Maka karena itu diperlukan kekokohan.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemilihan material poros engkol lazimnya berkomposisi baja. Lantaran material ini dinilai paling efisien digunakan dan memiliki kekuatan yang lebih konsisten dibandingkan yang lain. Sehingga aman saat menampung beban dari mobil yang berjalan.

Lebih dari itu, biasanya pada poros engkol juga disediakan serupa bantalan yang mencegah terjadinya gesekan langsung secara masif. Hal ini memberikan keuntungan bagi kerja kendaraan.

Yakni mencegah terjadinya keausan yang mungkin saja bisa membahayakan. Baik bagi poros engkolnya maupun sistem kerja yang lainnya.

Terakhir, sebagai connecting road yang menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya, membuat peran poros engkol sangat signifikan. Khususnya dalam menjaga sinkronisasi laju roda kendaraan saat berjalan. Terutama jika tengah membawa beban dalam jumlah yang besar.

Sistem Pengonversi Tenaga

Bisa dikatakan ini merupakan fungsi poros engkol yang terakhir, namun keberadaanya paling utama dibanding yang lainnya. Yakni sebagai alat pengonversi tenaga yang dihasilkan oleh sistem pembakaran yang tersedia pada roda kendaraan.

Secara sederhananya, poros engkol akan melakukan konversi dari tenaga yang tadinya naik turun menjadi bentuk perputaran. Sehingga roda mobil dapat berjalan dengan seimbang. Meskipun dalam keadaan dengan atau tanpa adanya beban tambahan.

Jika diperhatikan, pengonversian ini tidak dilakukan oleh perangkat poros engkol sendiri. Namun memerlukan bantuan dari perangkat kendaraan yang lain. Yaitu perangkat transmisi yang menjadi penghubung antara piston dan transmisinya untuk diubah dengan signifikan.

Pada tahapan tersebut, memberi dampak fungsi perangkat poros engkol sebagai pemindah tenaga jadi optimal.

Mekanisme Kerja Poros Engkol

Selanjutnya, setelah memahami urgensi dari perangkat ini, maka penting juga untuk memahami cara kerjanya. Terkait hal tersebut, untuk mengonversi tenaga dari mesin pembakaran yang tadinya naik turun menjadi putaran, ada proses yang dilalui secara instan.

Pertama yakni crankshaft akan menerima tenaga yang dihasilkan oleh bagian piston. Gerakan ini masih berupa tenaga yang polanya naik turun. Kemudian disalurkan oleh poros engkol pada bagian transmisi di sebuah kendaraan.

Biasanya tenaga ini sangat kuat, sehingga di sini kekuatan material yang digunakan teruji.

Selanjutnya, putaran yang telah dikonversi tidak hanya diarahkan ke transmisi saja, namun juga pada bagian lain. Tepatnya pada bagian camshaft. Yakni dengan melalui timing belt ataupun timing gearnya.

Ini bisa terjadi lantaran keduanya punya putaran yang sejenis dengan yang terdapat pada pembukaan valvenya.

Berikutnya, putaran pada poros engkol juga melalui perangkat yang lainnya. Seperti pada power steering maupun pada kompresor pada AC kendaraan. Khususnya pada kendaraan yang diproduksi pada masa lama, sebelum ada pembaruan.

Hal tersebut akan sedikit berbeda dengan banyak kendaraan canggih yang beredar belakangan. Pasalnya, power steering serta kompresor pada AC tidak lagi memperoleh tenaga dari poros engkol seperti sebelumnya.

Melainkan mendapat aliran langsung dari kelistrikan mobil, sehingga dapat dikatakan lebih efisien dalam mengurangi pemakaian tenaga mesin. Sehingga kinerjanya jadi lebih ringan.

Nah, demikianlah tadi serangkaian pembahasan yang dapat diberikan mengenai poros engkol yang punya urgensi tinggi pada kendaraan bermotor. Dengan memahami fungsi poros engkol tersebut beserta bagian dan cara kerjanya, maka dapat mempermudah ketika melakukan perbaikan. Khususnya yang berkaitan dengan sistem perputaran roda kendaraan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *