Propeller Shaft : Komponen, Fungsi, Pengertian dan Cara Kerjanya

Bagi pihak-pihak yang sudah lama berkecimpung di dunia otomotif, tentu sudah tidak asing dengan berbagai komponen pendukung kendaraan. Salah satu komponen yang penting untuk sebuah kendaraan adalah propeller shaft yang terbilang unik bagian detailnya.

Komponen propeller shaft ini memiliki peranan penting dalam bergeraknya suatu kendaraan. Bagi yang sedang mendalami ilmu otomotif, maka harus tahu juga mengenai komponen yang satu ini.

Untuk menjawab rasa penasaran yang ada, maka akan dijabarkan pengertian, komponen, fungsi, hingga cara kerjanya secara lengkap. Simak semua bahasan yang secara utuh dan menyeluruh tanpa ada yang tersisa ini:

Apa Itu Propeller Shaft?

propeller shaft
indiamart.com

Propeller shaft adalah media penerus gerakan ke susunan struktural gardan yang lokasinya di kendaraan. Alat ini difungsikan pada beberapa rangkaian kendaraan khusus dan memiliki peran unik yang kompleks. Hanya alat-alat atau kendaraan tertentu saja yang memakai media ini sebagai acuan dasarnya.

Secara tampilan, bentuk propeller shaft ini seperti batang. Sedangkan letaknya sendiri ada di bagian kolong kendaraan. Bahan yang dipakai dalam pembuatan alat ini adalah baja yang tentunya tahan terhadap banyak kondisi. Sehingga, meski digunakan untuk waktu yang lama akan tahan terhadap bengkok.

Tidak semua kendaraan memanfaatkan alat ini. Kendaraan jenis FR dan 4WD adalah contoh kendaraan yang memakai propeller shaft. Namun tiap kendaraan tentu memiliki konsep penggunaannya masing-masing. Syaratnya juga berbeda-beda dan menyesuaikan komponen lain di kendaraannya.

Propeller shaft juga terdiri dari beberapa komponen dasar lainnya yang sejajar unik. Komponen propeller shaft masuk jajaran sangat penting dalam penggunaan alatnya. Maka dari itu, setiap komponennya harus berkesinambungan dan berkontribusi lengkap. Jika salah satu saja bermasalah, maka yang lainnya juga akan terpengaruh secara signifikan.

Komponen Propeller Shaft

Alat bernama propeller shaft ini memang sangat penting dalam kendaraan. Karena sangat penting, maka di dalamnya ada komponen-komponen pendukung lain yang harus dipahami. Komponen propeller shaft juga memiliki fungsi masing-masing yang bisa membuat kinerja alat ini menjadi lebih maksimal.

Setidaknya ada lima komponen utama yang harus diketahui. Setiap komponen pastinya harus ada dalam propeller shaft. Jika satu komponen saja tidak ada, maka bisa dipastikan kinerja alat ini juga tidak akan maksimal.

Untuk mengetahui detail komponen yang ada dalam propeller shaft, simak daftar bahasan di bawah ini:

1. Real Universal Joint

Menuju struktur dan rangkaian utama, ada jenis real yang secara fungsional memiliki alur yang penting dan krusial. Jika berbicara mengenai uraian fungsinya, maka media ini digolongkan dalam pembentuk konsep sambungan yang lentur.

Meski jika diperhatikan hanya ini gunanya, namun sebenarnya fungsi ini sangat kompleks. Komponen sambungan yang dimaksud adalah sambungan dari drive shaft ke bagian yoke.

Dengan adanya komponen ini, maka bagian sambungan penting tersebut bisa menjadi lentur dan bisa difungsikan dengan maksimal. Tanpa komponen ini, maka sambungan tidak akan lentur dan tidak bisa dipakai secara maksimal.

2. Front Universal Joint

Lalu untuk struktural komponen propeller shaft lain, terbentuk juga yang namanya media front. Secara fungsional, media ini akan memberikan ikatan yang menyeluruh pada media lainnya. ada beberapa aspek yang turut diikat.

Misalnya media slip yoke dan media drive shaft yang memiliki uraian mendalam dan mendetail. Jadi, jika slip yoke sudah diikat dengan baik ke bagian drive shaft, maka penggunaan komponen lainnya akan lebih maksimal.

Komponen slip yoke dan drive shaft ini juga penting. Jika dua komponen ini tidak diikat dengan front universal joint, maka penggunaan semua komponennya tidak akan maksimal secara keseluruhan.

3. Slip Yoke

Selanjutnya ada slip yoke. Seperti yang sudah disinggung di poin sebelumnya, komponen ini juga sangat penting. menjadi media penghubung masuk dalam jajaran pengaruh alat ini.

Namun, komponen yang dihubungkan berbeda dengan pengikat di yang sudah masuk pada komponen bahasa sebelumnya. Khusus untuk slip yoke, sambungan universal secara khusus disalurkan ke detail porosnya. Media ini juga secara khusus terletak di struktur depan.

Dengan proses sambungan ini, maka media atau alat yang dipakai bisa memberikan kinerja yang maksimal. Maka dari itu, slip yoke dikatakan sangat penting untuk penggunaan propeller shaft.

4. Yoke

Selain slip yoke, ada juga komponen unik yoke yang sulit disepelekan. struktur propeller secara unik memang tersusun banyak komponen yang berfungsi sebagai penghubung, penyambung, atau pengikat.

Yoke juga termasuk dalam salah satunya. Namun komponen ini memiliki peranan untuk menghubungkan media yang berbeda lagi. Yoke berguna untuk menghubungkan poros yang dipakai dengan differential belakangnya.

Sama seperti komponen lain, adanya yoke ini juga sangat penting. Jika dua komponen tersebut tidak disambungkan dengan baik, maka penggunaan propeller shaft juga akan terpengaruh. Maka dari itu, pastikan untuk memahami komponen satu ini.

5. Drive Shaft

Terakhir, ada komponen yang bernama drive shaft. Khusus untuk komponen ini, fungsinya berbeda dengan komponen lain. Jika komponen lain didominasi fungsi sebagai penghubung, memindahkan laju mode putar masuk dalam jajaran fungsi media ini. 

Poin tenaga putar yang dipindahkan berasal dari area front ke area inti real tanpa celah. Sebagaimana komponen lainnya, drive shaft ini juga sangat penting. Jika tenaga putar tidak dipindahkan, maka propeller shaft juga tidak akan berjalan dengan baik. 

Maka dari itu, komponen ini sangat penting dan harus ada. Hal ini berkaitan langsung dengan kinerja tiap komponen yang harus baik agar kendaraan juga berjalan dengan baik.

Fungsi Propeller Shaft

Setelah memahami apa saja komponen propeller shaft secara menyeluruh, penting juga untuk memahami fungsinya secara mendalam. Dengan mengetahui fungsinya, maka tiap pihak bisa mengerti arti pentingnya secara lebih mendetail.

Secara krusial, ini untuk dipahami siapapun, terkhusus yang sedang mempelajarinya. Setidaknya ada lima fungsi dasar yang harus dipahami. Dalam penggunaannya, semua fungsi ini tidak akan ada yang terlewat.

Semua fungsi akan tercermin selama penggunaan komponen ini. Penasaran apa saja fungsi dari penggunaan komponen ini? Simak penjelasan di bawah ini secara menyeluruh di berbagai poinnya:

1. Menahan Kendaraan agar Putarannya Stabil

Fungsi pertama dari alat ini adalah menahan kendaraan agar poin getarannya bisa stabil. Pada penerapannya, bagian roda yang difungsikan akan mendapat tenaga dorongan penggerak secara halus dari bagian ini.

Lalu saat laju cepatnya dinaikkan, maka bisa muncul getaran yang mengguncang kendaraan secara luas dan signifikan. Namun dengan adanya propeller shaft ini, maka getaran yang muncul dalam kendaraan akan dilindungi.

Hal ini bisa membuat getaran di kendaraan jauh lebih stabil lagi dan tidak terlalu mengguncang. Pengguna kendaraan juga bisa merasakan kemudahan dan kenyamanan berkendara karena fungsi yang satu ini.

2. Meneruskan Motorik Putar ke Susunan Gardan

Secara khusus, urusan propeller ini dirangkai dan disusun mendetail untuk memfasilitasi sistem penggerak. Media ini sering juga disebut dengan susunan sebutan drive train.

Maka dari itu, tidak heran jika alat ini bisa meneruskan putaran ke kendaraan yang secara khusus dialokasikan ke struktur gardan. Propeller shaft ini juga sudah dilengkapi dengan komponen balance weight. Komponen ini terletak khusus di bagian luar.

Saat kendaraan dipakai, pergerakan roda belakang sangat ditentukan oleh laju dan arah media ini. Dengan demikian bisa disimpulkan jika propeller shaft sangatlah penting untuk jalannya kendaraan.

3. Meneruskan Konsep Tenaga Penggerak

Fungsi ketiga dari komponen propeller shaft adalah untuk meneruskan tenaga penggerak. Poin fungsi ini secara khusus akan berguna saat kendaraan sedang medan terjal atau yang sejenisnya.

Dengan adanya fungsi ini, maka pengendara bisa menggunakan kendaraannya dengan nyaman dan aman. Meski di saat yang bersamaan propeller shaft juga terkonsep mengalihkan ke gardan berupa tenaga dorongan, namun fungsi ini juga bisa tetap bekerja.

Jadi, dalam waktu bersamaan akan ada dua fungsi yang berjalan. Hal ini memang memungkinkan untuk terjadi pada penerapan atau pemanfaatannya.

4. Menghasilkan Rangkai Putar dengan Aspek Menguntungkan

Lanjutan fungsi yang krusial untuk dipahami adalah sebagai media penghasil putaran yang baik dan efisien. Secara menyeluruh, fungsi ini sangatlah penting untuk kendaraan. 

Apalagi bagi kendaraan yang secara menyeluruh melewati medan yang sulit. Adanya putaran transmisi dari alat ini tentunya bisa membuat pergerakan kendaraan menjadi lebih stabil dan nyaman.

Namun dalam penerapannya, tetap harus diperhatikan konsep dasar dari komponen ini. Pertama, kinerja propeller harus tetap baik sata kendaraan dipakai. Kemudian yang kedua, konsep putarnya tidak boleh sembarangan saat menuju bagian gardan. Jika dua hal ini terpenuhi, maka putaran yang dihasilkan juga akan baik.

5. Mengatur Jarak

Saat berada di jalur yang terjal, ada dua komponen kendaraan yang harus memiliki jarak. Komponen tersebut adalah bagian transmisi dan differential kendaraan. Dua komponen ini bisa jadi akan saling berdekatan saat kendaraan berada di jalan yang terjal.

Jika berdekatan atau bergesekan, maka hasilnya tidak akan baik untuk kendaraan. Maka dari itu hadirlah propeller shaft yang bisa dipakai untuk mengatur jarak dua komponen ini.

Saat struktur ini menghasilkan alunan yang sesuai dengan arah gerak, maka bagian transmisi dan differential tidak akan saling bergesekan karena ada jarak di dalamnya. Hal ini tentunya bisa membuat kendaraan aman saat dipakai di jalan terjal.

Cara Kerja Propeller Shaft

Selain memahami semua konsep dan bahasan di atas, tentunya tidak lengkap jika tidak memahami cara kerja propeller shift. Komponen propeller shaft tentunya memiliki cara kerja tertentu agar bisa memberi hasil yang baik untuk kendaraan.

Meski terkesan rumit, namun sebenarnya cara kerjanya sederhana. Berikut detail cara kerjanya:

  • Saat kendaraan awal digerakkan, komponen poros propeller akan melakukan gerakan memutar.
  • Lalu, poros tersebut akan melakukan gerakan naik dan turun. Proses ini dibutuhkan dengan menyesuaikan jalan yang bagus atau tidak.
  • Susunan panjang poros memiliki kemungkinan untuk menciptakan perbedaan selama gerakan disalurkan. Namun karena ada komponen lain, maka penggunaannya bisa maksimal.
  • Jika jalan terjal, maka poros akan memutar menyesuaikan dengan jalan. Sedangkan jika jalannya halus, maka poros akan bergerak secara stabil.

Daftar penjelasan mengenai komponen propeller shaft di atas tentunya tidak bisa disepelekan begitu saja. Semua penjelasannya penting untuk dipahami lebih lanjut.

Apalagi bagi pihak-pihak yang sedang mendalami otomotif atau kendaraan, maka bahasan di atas akan sangat berguna. Maka dari itu, pastikan untuk mendalami semuanya.

Tinggalkan komentar