Jika dilihat secara umum keberadaan dari komponen mesin suatu kendaraan ketika kerap kali melakukan gesekan bakal memicu hadirnya panas. Untuk itulah keberadaan dari sistem pelumasan adalah hal penting yang memang diperlukan.
Adapun alasan utama diperlukannya sistem pelumas ini tak lain adalah karena terjadinya gesekan pada mesin kendaraan tersebut. Hal ini tak mengherankan mengingat komponen dari mesin memang pembuatannya menggunakan bahan dari logam yang mampu menimbulkan kesan panas saat bergesekan.
Lebih lanjut kebutuhan akan sistem pelumasan untuk meminimalisir kondisi aus pada kendaraan. Untuk pembahasan selebihnya dapat disimak dalam uraian di bawah berikut:
Apa Itu Sistem Pelumasan?
Sistem pelumasan adalah sebuah rangkaian sistem ataupun sistem itu sendiri yang terdapat pada suatu kendaraan. Dimana pada tempat tersebut dikenal sebagai tempat untuk menampung, kemudian juga menyedot, tak tertinggal adalah menyaring pelumas.
Dimana nantinya hal tersebut bakal dilakukan distribusi menuju ke sejumlah bagian dari suatu mesin. Satu dari beberapa media pelumas yang dapat dipakai oleh orang yang berani adalah oli.
Pasalnya sebagaimana yang banyak diketahui bahwa oli merupakan suatu media yang mampu menembus pada bagian celah dari mesin itu sendiri. Nantinya oli yang dipakai guna memberikan lapisan pada celah mesin ini dinamakan dengan sebutan oli film.
Adapun sifat yang dimiliki oleh oleh media ini tidak lain adalah lengket atau kuat saat menempel. Hingga tak heran jika sejumlah orang menilai media satu ini memang sulit untuk dilakukan pelepasan. Tak hanya sekedar itu, pasalnya di sini bakal melakukan perhitungan terhadap fungsi yang ada.
Komponen Sistem Pelumasan
Jika pihak yang bersangkutan telah mengenal secara umum mengenai sistem pelumasan adalah perkara yang penting dalam suatu kendaraan. Maka selanjutnya pengetahuan terkait beragam komponen juga tidak boleh dilewatkan. Dimana jenis komponen ini memang jumlahnya ada beberapa. Diantaranya adalah seperti berikut:
Bak Oli
Daftar pertama dari komponen sistem pelumasan adalah bernama bak oli, adapun fungsi dari komponen satu ini tak lain adalah untuk menampung keberadaan dari oli itu sendiri. Di samping itu komponen ini juga mempunyai peran sebagai tempat penyimpanan dari oli cadangan. Nantinya oli cadangan tersebut dapat dipakai untuk kebutuhan berupa melunasi bagian mesin.
Pompa Oli
Komponen lain dari sistem pelumasan adalah bernama pompa oli. Dimana komponen satu ini mempunyai fungsi sebagai penghisap maupun penyalur oli pada bagian mesin. Nantinya komponen ini kinerjanya akan dipengaruhi oleh yang namanya putaran mesin yang terdapat pada bagian camshaft maupun lainnya. Komponen ini bakal melakukan penyaluran oli menuju ke seluruh saluran mesin.
Filter Oli
Layaknya nama yang dipakai bahwa komponen dari sistem pelumasan ini memang mempunyai fungsi melakukan penyaringan terhadap oli itu sendiri. Dimana apabila oli yang ada memiliki kotoran bakal disaring oleh komponen ini hingga membuat oli yang ada menjadi tak mudah kotor.
Mengingat jika oli yang dipakai terkontaminasi akan kotoran maka keberadaan dari pelumas sendiri kurang maksimal.
Strainer
Perlu diketahui bahwa jenis komponen ini memiliki kegunaan untuk lebih membuat sempurna akan keberadaan dari kinerja filter Oli. Dilihat dari segi letak, maka komponen bernama strainer ini berada pada bagian antara pompa oli dengan lubangnya.
Komponen ini nantinya bakal mempunyai tugas sebagai lubang isapan dari pelumas yang diketahui bakal menuju pompa oli.
Fungsi Sistem Pelumasan
Dilihat secara umum sistem pelumasan ini memang mempunyai beberapa fungsi. Dimana dari daftar fungsi tersebut mulai dari pelumas samping dengan pendingin. Adapun detail pembahasan terkait hal ini adalah seperti berikut:
Sebagai Pelumas
Daftar pertama untuk fungsi yang dikelola oleh sistem pelumasan yaitu sebagai pelumas. Dimana suatu pelumas menduduki tempat terbaik lantaran mempunyai kemampuan untuk melakukan pelumasan terhadap komponen kendaraan.
Di samping itu keberadaan dari pelumas juga berperan dalam meminimalisir kondisi aus pada kendaraan bersinggungan dengan lainnya.
Sebagai Perapat
Tak hanya sekedar berfungsi untuk pelumas saja. Pasalnya keberadaan dari sistem pelumasan juga memiliki fungsi sebagai perapat. Adapun maksud dari hal ini yaitu keadaan pelumas yang mampu melunasi sejumlah bagian presisi di bagian mesin.
Dengan begitu kemungkinan terjadinya kebocoran gas dapat diminimalisir. Contoh kecilnya adalah seperti ketika pelumas tengah memberikan pelumasan terhadap dinding silinder.
Sebagai Pembersih
Dilihat secara umum memang keberadaan dari kondisi komponen kendaraan yang aus dan terjadi gesekan memang tak mampu dihindarkan.
Akan tetapi hal ini masih dapat dilakukan penanganan untuk meminimalisir dampaknya. Perlu diketahui bahwa ketika kondisi komponen yang aus ini bertambah tinggi.
Maka nantinya bakal terdapat komponen yang mempunyai bahan besi perlu dilakukan pembersihan. Untuk itu di sini pelumas mempunyai fungsi juga sebagai pembersihan. Hingga tak perlu lagi untuk melakukan pencarian terhadap media pembersih yang lain.
Mencegah Karat
Fungsi lainnya yang dimiliki oleh sistem pelumasan yaitu untuk melakukan pencegahan terhadap karat yang ada. Mengingat sejumlah komponen yang dimiliki oleh sistem pelumasan adalah memakai bahan dari logam.
Untuk itu tidak mengherankan jika di suatu keadaan tertentu terjadi perubahan alami berupa komponen tersebut yang mengalami karatan.
Nantinya pelumas yang masuk serta mengalir pada bagian komponen bakal melakukan pembersihan. Bahkan juga melakukan perlindungan terhadap sisi permukaan di bagian luar.
Meskipun mengalami gesekan, namun bisa meminimalisir karat yang ada lantaran menggunakan pelumas.
Sebagai Pendingin
Daftar fungsi terakhir dari sistem pelumas yaitu dapat dimanfaatkan sebagai media pendingin. Hal ini dikarenakan pada dasarnya terdapat kegiatan saling gesekan antara dua komponen.
Lantaran gesekan tersebut memicu timbulnya suhu panas hingga membutuhkan pendingin yang sesuai. Berbekal menggunakan pelumas yang mengalir pada bagian komponen mampu penyerapan suhu panas yang ada.
Cara Kerja Sistem Pelumasan
Hal yang tak boleh terlewatkan saat membahas sistem pelumasan yakni terkait cara kerjanya. Busa dikatakan bahwa cara kerja yang dimiliki oleh sistem pelumasan ini tergolong cukup sederhana.
Meskipun demikian, di sisi lain juga dapat dikatakan cukup rumit. Perlu diketahui sistem pelumasan ini bakal memulai kinerjanya ketika mesin dari kendaraan mulai dinyalakan.
Pasalnya ketika mesin belum dinyalakan yang terjadi adalah pelumas atau bisa juga disebut dengan oli bakal ditampung pada bagian karter maupun bak oli. Hal tersebut lantaran komponen berupa pompa oli tengah mempunyai pasokan pelumas yang asalnya dari bagian engkol mesin.
Sedangkan ketika kondisi mesin dinyalakan maka bagian poros engkol bakal mulai untuk bekerja. Dalam tahap ini sistem pelumas bakal melakukan pemutaran terhadap pompa oli yang ada.
Kejadian inilah yang membuat bagian bernama inlet hose mengalami penyedotan. Nantinya pelumas juga bakal masuk dengan perantara inlet valve lalu menuju ke bagian pompa oli.
Demikian penjabaran informasi terkait sistem pelumasan adalah perkara penting yang harus dipahami dalam suatu kendaraan. Dimana keberadaan dari sistem pelumasan tersebut hadir dengan sejumlah komponen.
Di samping itu fungsi yang dimiliki tidak kalah beragam. Mulai dari sebagai pelumas sampai dengan sebagai perekat. Dari sisi kinerja sistem pelumasan ini dapat dikatakan rumit sekaligus sederhana.