Satu dari beberapa jenis alat mekanik yang kerap kali dipakai dalam bidang perbengkelan otomotif yaitu dial indikator. Dilihat secara umum yang sebutan lain dari istilah dial indikator adalah Dial Gauge. Nantinya alat ini akan hadir dalam sejumlah jenis.
Di samping keberadaan dari jenisnya yang cukup beragam, alat bengkel satu ini juga memiliki fungsi beragam pula. Misalnya saja seperti melakukan pemeriksaan terhadap jenis benda berbentuk bulat dan lainnya. Untuk pembahasan selebihnya dapat disimak dalam penjabaran seperti berikut:
Apa Itu Dial Indikator ?
Hal pertama yang perlu diketahui dari istilah dial indikator yakni dari sisi pengertiannya. Setelah itu baru bisa dilanjutkan Pada tahap selanjutnya dengan mempelajari fungsi, kemudian jenis dan lainnya. Dari hal ini dapat diketahui bahwa dial indikator adalah suatu alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran tertentu.
Misalnya saja seperti mengukur ketinggian, kemudian kerendahan, serta juga kemiringan suatu benda. Dimana hal ini diperlukan supaya dapat diketahui kepastian permukaan dari suatu objek. Pada dunia otomotif umumnya alat ini dipakai untuk melakukan pengukuran terhadap terhadap permukaan suatu bidang berbentuk datar.
Misalnya saja seperti permukaan dari cakram yang ada. Di samping itu keberadaan dari dial indikator juga mampu dipakai untuk melakukan pengukuran atas kebulatan di bagian permukaan di suatu poros. Alat ini memiliki rujukan bagian layaknya alat ukur lain seperti jarum penunjuk dan lainnya.
Baca Juga: Bagian-bagian Multimeter, Fungsi, dan Cara Menggunakannya
Bagian-bagian Dial Indikator
Jika secara umum pekerja telah mengetahui gambaran dari alat bernama dial indikator. Maka pekerja juga perlu mengetahui sejumlah bagian dari dial indikator adalah terdiri dari beberapa hal. Adapun daftar bagian dari dial indikator ini dapat disimak dalam penjabaran berikut:
1. Outer Ring
Daftar pertama sebagai bagian dari dial indikator kali ini ditempati oleh Outer Ring yang diketahui mempunyai fungsi kalibrasi. Dimana kalibrasi ini dapat dipahami sebagai suatu penempatan dari skala jarum berbentuk panjang yang berada di angka 0. Perlu diketahui bahwa bagian ini mampu dilakukan pemutaran dengan arah kiri maupun kanan.
Perputaran tersebut diperlukan untuk melakukan penentuan terhadap tempat angka nol yang pas. Dengan begitu dapat dipahami bahwa angka nol yang ada belum tentu terletak di bagian atas. Akan tetapi bisa juga berada pada posisi bawah maupun samping sebagaimana yang diinginkan.
2. Sekrup Pengunci
Bagian lain yang dimiliki oleh alat bernama dial indikator adalah mempunyai sebuah sekrup pengunci. Dimana nantinya alat ini dapat dipakai untuk melakukan pengamanan terhadap outer ring. Dengan begitu ketika dilakukan kalibrasi angka yang ada tidak bakal mengalami perubahan.
3. Jarum Panjang
Pada dasarnya bagian bernama jarum panjang ini bakal melakukan pergerakan ketika bidang sentuh yang dimiliki diberikan tekanan oleh benda kerja. Nantinya nilai pergerakan yang terdapat pada bagian jarum panjang ini bakal disesuaikan dengan nilai skala yang terdapat pada dial indikator.
4. Jarum Pendek
Di samping keberadaan dari jarum panjang ini, alat bernama dial indikator ini juga mempunyai bagian berupa jarum pendek. Istilah lain yang menyebut istilah jarum pendek ini dengan mama jarum penghitung putaran. Arah gerak yang dimiliki oleh alat bernama jarum pendek ini yaitu bermula dari angka nol kemudian sampai pada angka nol kembali.
Jenis Dial Indikator
Hal lain yang perlu diketahui saat membahas dial indicator adalah jenisnya yang cukup beragam. Jenis dari alat ini pun meliputi dial indikator yang mempunyai nilai skala sekitar 0,01 mm dan lainnya. Untuk pembahasan selebihnya dapat disimak dalam uraian berikut:
1. Nilai Skala 0,01 mm
Daftar pertama untuk jenis dari alat bernama dial indikator yakni mempunyai nilai skala sekitar 0,01 mm. Adapun fungsi dari jenis dial indikator dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam melakukan pengukuran suatu benda. Dengan ketentuan batas barang yang dilakukan pengukuran yaitu 100 mm.
2. Nilai Skala 0,01 mm
Untuk jenis dari dial indikator kali ini memang mempunyai perbedaan dari jenis dial indikator yang sebelumnya. Hingga dapat dijumpai bahwa batas ukur yang dimiliki untuk jenis dial indikator II adalah sebesar 10 mm saja.
3. Nilai Skala 0,0005
Bahkan dari alat otomotif tersebut memiliki nilai skala yang mencapai 0,0005. Untuk ketentuan aturan dari nantinya untuk batas ukuran yang mencapai 0,025 mm. Sebagaimana yang banyak diketahui masing-masing jenis memiliki ketentuan serta alur masing-masing.
7 Fungsi Dial Indikator
Pengetahuan lain ketikan belajar dial indikator adalah fungsinya. Pasalnya dapat diketahui bahwa fungsi ini penting dipahami oleh pekerja hingga tak boleh dilewatkan. Dilihat dari fungsinya memang juga tak kalah ramai. Adapun beberapa yang perlu diketahui adalah seperti berikut:
- Fungsi pertama yang dimiliki oleh dial indikator yakni melakukan pemeriksaan terhadap suatu penyimpangan yang mempunyai bentuk cenderung kecil pada suatu bidang datar.
- Sementara alat bengkel satu ini juga mempunyai fungsi untuk melakukan pemeriksaan terhadap benda berbentuk bulat.
- Selain itu alat ini juga hadir dengan sejumlah fungsi lain yaitu memeriksa suatu benda yang mempunyai bentuk permukaan melengkung.
- Berikutnya yaitu melakukan pemeriksaan terhadap kerataan dari permukaan suatu benda.
- Adapun fungsi sel juta adalah melakukan pemeriksaan terhadap bagian yang mengalami menyimpan dengan cara eksentris.
- Kemudian juga dapat dipakai untuk melakukan kesentrisan dari suatu benda yang terdapat pada bagian pencekam di suatu mesin bubut.
- Di samping itu juga mampu dimanfaatkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap penyimpangan di bagian bantalan yang terdapat di poros engkol.
Cara Menggunakan Dial Indikator
Hal satu ini berupa cara menggunakan juga tidak boleh terlewatkan ketika membahas tentang dial indikator. Dimana tata cara penggunaan ini dapat dijumpai dengan sejumlah langkah. Adapun langkah yang dimaksud adalah seperti berikut:
1. Memasang Dial Indikator di Tiang Penyangga
Langkah pertama dari cara menggunakan dial indikator adalah dengan memasangnya di bagian tiang penyangga. Di sini pekerja bisa memasukkan bagian batang dari penyangga ke dalam bagian lubang tangkai milik dial indikator. Lanjutkan dengan melakukan pengencangan baut yang ada.
2. Kalibrasi Dial Indikator
Tahap selanjutnya sebagai cara menggunakan dari alat otomotif ini yaitu dengan kalibrasi. Pada tahap ini pekerja bisa melakukan peletakan terhadap bidang sentuh yang ada pada bagian permukaan suatu benda. Dimana benda tersebut bakal dilakukan pengukuran memakai posisi tegak lurus, serta langkah berikutnya.
3. Melakukan Pengukuran
Tahap terakhir yaitu pekerja hanya tinggal menjalankan proses pengukuran saja dengan menggunakan alat dial indikator. Di sini nantinya pekerja perlu melakukan pemutaran terhadap bagian magnet yang ada hingga berada pada kondisi ON.
Jangan lupa untuk melakukan pembersihan terhadap suatu benda yang bakal dilakukan pengukuran serta melakukan tahapan selanjutnya.
Itu tadi sekilas pembahasan terkait dial indikator adalah hal penting yang harus diketahui oleh pekerja di bidang otomotif. Mengingat alat ini memang mempunyai sejumlah jenis yang tak sama. di samping itu fungsi yang dimiliki pun cukup beragam.
Alat ini mampu dimanfaatkan untuk melakukan pengukuran terhadap poros transmisi, kemudian keausan silinder dan lainnya pada dunia otomotif.
Baca Juga: Apa Itu Hidrometer? Pengertian, Fungsi, Komponen, Cara Kerja dan Menggunakannya