Fungsi Solenoid Valve, Pengertian, Jenis dan Prinsip Kerja

Kata solenoid valve ini mungkin sudah sering didengar oleh pekerja di dunia mesin. Solenoid valve yang disebut juga katup kumparan merupakan sebuah komponen tambahan berupa mesin katup otomatis. Kali ini mari bahas lebih lanjut tentang solenoid valve ini, mulai dari pengertian, jenis, cara kerja serta fungsi solenoid valve.

Pada penggunaannya, solenoid valve akan diberikan aliran listrik. Fungsi solenoid valve bisa diterapkan pada mesin cuci, mobil, keran air, aquarium, mesin RO, dan lainnya. Agar semakin paham tentang komponen solenoid valve, simak dulu beberapa penjelasannya:

Apa itu Solenoid Valve ?

solenoid valve

Solenoid valve adalah sistem transmisi yang terdiri dari katup yang akan bergerak otomatis dengan energi listrik dari solenoid.

Biasanya katup solenoid sering ditemukan pada mesin untuk mengendalikan keluarnya air, minyak atau gas. Katup kumparan dibutuhkan agar bisa membuka atau menutup tempat yang mengaliri air atau gas secara otomatis.

Contoh penggunaannya ada pada mesin mobil. Fungsi solenoid valve pada mobil untuk mengendalikan keluarnya oli mobil. Jadi, katup akan dikendalikan agar bisa buka dan tutup otomatis saat akan memindahkan oli ke bagian tengah katup.

Setiap mesin tentu memiliki kebutuhan solenoid valve yang berbeda-beda tergantung dengan spesifikasinya. Contohnya adalah mobil dan mesin cuci tentu memiliki jenis solenoid valve yang berbeda-beda.

Ada solenoid valve yang terbuat dari besi atau plastik, ada juga yang memiliki beberapa cabang. Selain itu ada juga yang terbuat dari plastik atau besi. Bagi yang penasaran, bisa mengamati jenis-jenisnya di pembahasan selanjutnya.

Macam-macam Solenoid Valve

Setelah mengetahui pengertian katup kumparan ini, saatnya mengenal macam-macam solenoid valve. Ada beberapa jenis solenoid valve yang dipasarkan, mulai dari bahannya, besaran volt dan lainnya. Berikut ini ada lima jenisnya:

Direct Acting Solenoid Valves

Jenis yang pertama disebut dengan direct acting valves atau katup langsung. Direct acting valves merupakan jenis katup kumparan dengan prinsip kerjanya paling sederhana.

Hal ini dikarenakan direct acting valves ini akan digerakkan secara langsung oleh kumparan atau solenoid. Jadi setelah energi listrik masuk ke solenoid, maka valves akan langsung mendorong aliran air atau gas dari mesin.

Uniknya adalah direct acting valves ini bisa digunakan dari aliran yang masuk dengan tekanan minimum. Jadi, berapa pun besaran tekanan hingga sampai tekanan paling besar sekalipun, direct acting valves ini tetap berfungsi seperti biasa.

Namun, yang perlu diingat adalah jenis katup ini biasanya berukuran sedikit kecil. Meskipun ukurannya kecil, direct acting valves ini cocok digunakan untuk mesin yang membutuhkan aliran dengan laju rendah bertekanan tinggi.

Kelebihan dari jenis valves ini adalah bisa digunakan hingga sirkuit tekanan negatif. Selain itu, direct acting solenoid valve memiliki berbagai jenis pilihan badan katup yang cocok untuk berbagai macam air atau gas.

Pilot Operated Solenoid Valves

Jenis katup kumparan selanjutnya ialah pilot operated valves. Jika membutuhkan jenis katup yang membutuhkan tekanan, suhu dan laju yang tinggi, maka gunakanlah pilot operated valves.

Selain itu, katup jenis ini juga bisa mengaliri jumlah air atau gas yang lebih besar, Untungnya lagi, pilot operated solenoid ini tidak membutuhkan energi listrik yang besar, jadi bisa menghemat daya listrik.

Namun, karena penggunaan listriknya lebih kecil, maka kecepatan proses dari valves ini akan lebih lambat dari direct acting valves. Hal ini dikarenakan dengan daya listrik yang kecil, valves sudah mampu menahan posisi terbukanya katup.

Jadi, pilot operated valves ini akan lebih cocok digunakan bagi yang ingin menggunakan katup yang ekonomis dengan tekanan besar.

Two Way Valves

Jenis yang selanjutnya ini berdasarkan jumlah katup yang dimiliki yaitu katup solenoid dua arah. Two way valves ini memiliki katup dua arah, satu katup akan berfungsi sebagai katup terbuka, satunya lagi adalah katup tertutup.

Jenis katup yang satu ini cocok digunakan dalam keadaan darurat sekalipun. Hal ini dikarenakan jenis two way valves bisa digunakan di mesin yang mengalami perubahan tekanan, suhu dan aliran.

Katup dua arah ini juga cocok digunakan ada mesin yang menggunakan cairan di suhu yang dingin maupun panas. Oleh karena itu jenis katup yang satu ini memang sering digunakan di industri makanan, kimia, serta pengolahan air limbah.

Keunggulan dari katup ini adalah bisa menghemat biaya operasi mesin. Hal ini dikarenakan jenis solenoid valve ini bisa digunakan di berbagai macam kondisi, termasuk di sistem pendingin dan pemanas.

Three Ways Valves

Jenis yang selanjutnya adalah katup dengan tiga jenis arah. Secara umum, komponen dari two ways valves dan three ways valves ini kurang lebih sama. Yang membedakan adalah adanya tambahan port saja.

Tambahan arah ini membuat three ways valves memiliki fungsi yang cukup berbeda. Fungsinya adalah untuk melakukan pencampuran atau penggabungan suatu cairan.

Jadi, three ways valve ini cocok digunakan untuk menggabungkan cairan yang masuk dari dua arah katup menuju satu arah katup lainnya. Penggabungan ini cocok digunakan untuk berbagai jenis cairan yang memiliki perbedaan suhu dan tekanan.

Kelebihan dari jenis katup ini adalah bisa menghemat biaya penggunaan solenoid valve. Karena dibandingkan menggunakan beberapa two ways valves, lebih baik langsung gunakan three ways valves jika ingin mencampur cairan.

Katup ini cocok digunakan untuk mengalirkan oli, air, dan bahan kimia, Beberapa jenis industri yang sering menggunakan jenis katup ini industri makanan, kimia, serta pengolahan air limbah.

Four Ways Valves

Jenis katup yang terakhir adalah four ways valves yang tentunya memiliki jumlah arah katup yang lebih banyak yaitu empat. Empat jenis arah katup ini terbagi menjadi dua port aktuator dan dua port keluar.

Jenis solenoid valve yang satu ini cocok digunakan di aktuator ganda atau di beda silinder. Pengguna bisa menentukan sendiri ingin membuat katup dalam keadaan tertutup, atau terbuka.

Baca Juga: Mesin Kapal: Pengertian, Cara Kerja, Jenis-jenis Beserta Fungsinya

Fungsi Solenoid Valve

Setelah memahami pengertian dan juga jenis-jenisnya, saatnya memahami beberapa fungsi solenoid valve. Sebenarnya dalam pembahasan sebelumnya telah disinggung sedikit beberapa fungsi solenoid valve ini.

Namun, agar lebih jelas dan mudah untuk dipahami, berikut ini ada ringkasan mengenai beberapa fungsi solenoid valve:

Mengontrol Cairan Mesin

Fungsi solenoid valve yang pertama adalah mengontrol cairan mesin. Jadi, solenoid ini akan mengontrol keluar masuknya cairan pada sebuah mesin sehingga cairan bisa keluar secara otomatis dengan energi listrik.

Solenoid valve ini juga akan mengontrol tekanan udara, deras, aliran, dan juga laju keluar masuknya cairan pada mesin. Berikut ini ada beberapa contoh penerapan katup kumaran untuk mengendalikan cairan pada mesin:

  • Mesin irigasi menggunakan katup kumparan untuk mengendalikan laju air.
  • Washing machine dan dishwasher menggunakan katup kumparan untuk mengendalikan aliran air yang keluar dari mesin.
  • Kulkas membutuhkan solenoid valve untuk mengendalikan tekanan udara yang masuk.
  • Beberapa peralatan kedokteran dan gigi membutuhkan katup kumparan untuk mengendalikan masuk keluarnya aliran darah.
  • Penggunaan solenoid valve di mesin dispenser untuk mengendalikan keluarnya air panas atau dingin.

Menggabungkan Cairan

Fungsi selanjutnya adalah untuk menggabungkan cairan secara otomatis. Jadi selain bisa mengontrol cairan dari mesin, solenoid valve juga bisa dimanfaatkan untuk mencampur cairan.

Namun, perlu diingat bahwa fungsi ini biasanya diterapkan di solenoid valve jenis three ways valves. Karena jenis ini memang dibuat tiga arah yang berfungsi untuk mencampur cairan dari mesin.

Contoh penerapannya adalah di tempat pencucian mobil otomatis. Kini ada banyak tempat pencucian mobil yang menggunakan metode otomatis yang ternyata menggunakan solenoid valve.

Jadi, biasanya solenoid valve ini akan mengalirkan air bertekanan tinggi, lalu langsung dicampur dengan sabun atau deterjen. Setelah itu pengguna bisa langsung menggunakan keran otomatis ke arah mobil.

Pemindah Mesin Otomatis

Fungsi yang ketiga adalah sebagai pemindah mesin otomatis yang sering digunakan pada mobil. Jadi fungsi yang satu ini memang lebih sering digunakan untuk penggunaan mesin di mobil.

Jadi solenoid valve ini akan digunakan untuk memindahkan gigi mobil secara otomatis. Sehingga pengendara mobil bisa mengendalikan kecepatan mobil dari gigi yang otomatis.

Menghentikan Penyerapan Bahan Bakar

Fungsi yang terakhir ini juga berkaitan dengan penerapannya di mesin mobil. Jadi solenoid valve ini juga bisa membantu menghentikan penyerapan bahan bakar pada mobil.

Hal ini dikarenakan katup otomatis ini akan mengontrol keluarnya bahan bakar atau oli dari mesin mobil. Jadi, jika mesin mobil tidak dihidupkan dan dalam keadaan off, maka mesin secara otomatis akan menghentikan aliran dari solenoid valve ini.

Selain bahan bakar, solenoid valve ini juga berfungsi untuk menghentikan aliran cairan dari mesin lainnya. Contohnya pada dispenser, keran air, dan lainnya.

Prinsip Kerja Solenoid Valve

Jadi, fungsi dari solenoid valve ini ialah untuk mengendalikan keluar masuknya cairan pada mesin. Lalu bagaimana cara katup kumparan ini bisa mengontrol cairan tersebut? Agar lebih jelas, simak penjelasannya ini:

Energi Listrik Masuk ke Solenoid

Jadi komponen dari katup kumparan ini terdiri dari kumparan atau solenoid dan juga badan katup solenoid. Katup kumparan sendiri hanya akan bekerja jika terdapat aliran listrik yang masuk ke solenoid.

Jadi pertama-tama aliran listrik akan masuk ke kumparan di sekitar inti besi mesin solenoid. Setelah masuknya energi listrik tersebut, maka solenoid valve ini baru bisa terbuka dan tertutup.

Solenoid Valve akan Bergerak

Langkah selanjutnya adalah katup solenoid ini akan bergerak dengan posisi menutup atau terbuka. Jadi, jika terdapat energi listrik yang masuk, maka katup akan berada dalam posisi terbuka.

Sebaliknya jika tidak ada energi listrik yang masuk, maka secara otomatis katup tersebut akan tertutup. Jadi cairan atau gas dari mesin akan berhenti keluar.

Terjadinya Dorongan

Setelah diberikan energi listrik dan katup terbuka, maka akan terjadi dorongan untuk mengeluarkan cairan tersebut. Cairan tersebut bisa mengalir dari solenoid karena adanya dorongan dari medan magnet.

Medan magnet tersebut akan mempengaruhi gerakan dari pegas mesin. Jadi, pegas tersebutlah yang memberikan dorongan agar cairan bisa keluar.

Itulah beberapa penjelasan tentang pengertian, jenis, prinsip kerja serta fungsi solenoid valve. Jadi, mesin kecil yang satu ini ternyata banyak digunakan pada berbagai macam mesin. Solenoid valve ini juga mudah didapatkan, bisa dibeli di e-commerce atau toko terdekat.

Ketahui Juga: 8 Jenis Mesin 4 Tak (Lengkap dengan Contohnya)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *