Skema Dinamo Ampere, Bagian-bagian dan Cara Kerjanya

Skema dinamo ampere mobil digunakan untuk kebutuhan perakitan bagian ini. Karena bagian yang disebut juga dengan alternator ini menjadi bagian yang penting, maka peralatannya harus dengan panduan yang benar. Perakitan juga dilakukan oleh tenaga ahli.

Pada kendaraan bermotor seperti mobil, banyak bagian yang ada dan bekerja untuk membuat kendaraan bergerak. Semua bagian saling menyokong, beberapa bahkan bekerja sama. Mari simak pembahasan lengkap seputar dinamo ampere sebagai bagian penting pada kendaraan selengkapnya dalam artikel ini.

Sistem Penyusunan Dinamo Ampere Mobil

Untuk bisa berfungsi dengan baik, tentunya dinamo ampere harus disusun dengan baik. Karenanya, untuk melakukan penyusunan dibutuhkan sebuah panduan. Panduan untuk menyusun alternator yang baik akan digambarkan dengan skema dinamo ampere mobil yang akan diilustrasikan sebagai berikut:

  1. Dinamo ampere pada mobil memiliki beberapa bagian yang terhubung ke main fuse.
  2. Hubungan dinamo ampere dengan bagian lainnya juga melewati main fuse.
  3. Bagian utama dinamo ampere adalah bagian yang terdiri dari starter, alternator, dan sabuk penggerak alternator.
  4. Tiga bagian ini memiliki letak yang berdekatan dan terkumpul dalam satu cangkang alternator.
  5. Alternator akan mulai bekerja ketika ada trigger dari saklar ignisi yang terhubung dengan alternator melalui main fuse.
  6. Saat alternator sedang berfungsi, alternator akan membagikan sedikit listrik yang dihasilkan untuk mengaktifkan lampu indikator.
  7. Lampu indikator ini menjadi pertanda bahwa ada kegiatan pada alternator.
  8. Aliran listrik yang bersumber dari alternator juga dialirkan ke aki mobil sehingga selama alternator sedang bekerja, aki akan mendapatkan suplai listrik.
  9. Hal ini membantu aki agar tidak soak.

Pengertian Dinamo Ampere Mobil

Namanya dinamo ampere, beberapa menyebutnya dengan alternator. Pada kendaraan bermotor akan ditemukan bagian ini. Alternator menjadi bagian penting dalam peran kelistrikan pada mobil. Kinerjanya akan mempengaruhi fungsi kendaraan bermotor.

Alternator juga berperan untuk melakukan pengisian aki. Saat alternator sedang bekerja, akan ada output listrik. Produk listrik yang dihasilkan oleh dinamo ampere ini akan didistribusikan ke banyak bagian termasuk pengecasan aki.

Agar bisa melakukan fungsinya dengan baik, dinamo ampere tentu harus disusun dengan kaidah tertentu. Biasanya, untuk menyusun dinamo ampere, akan dibutuhkan skema dinamo ampere mobil. Dari skema ini, akan diketahui bagaimana susunan alternator yang benar sehingga mendapatkan fungsi yang maksimal pula.

Ketahui lebih lengkap tentang 12 Komponen Alternator Beserta Fungsinya (Lengkap)

Bagian-Bagian Dinamo Ampere Mobil

Ada kriteria tertentu bagi alternator untuk bisa berfungsi. Yang terpenting adalah lengkapnya semua komponen yang dibutuhkan pada dinamo ampere seperti pada skema dinamo ampere mobil. Alternator akan membutuhkan beberapa komponen yang ada dalam penjelasan berikut ini:

Bagian Rotor

Dalam melakukan tugasnya, dinamo ampere akan memanfaatkan medan magnet. Medan magnet yang dibutuhkan dimunculkan oleh rotor yang ada dalam stator. Bagian ini memiliki kumparan. Kumparan ini nantinya akan berputar dan memunculkan medan magnet. Dari perputaran ini akan muncul medan utara dan medan selatan dari proses polarisasi.

Seperti yang diketahui bahwa medan magnet membentuk sebuah lengkungan. Dengan bentuk ini, gaya magnet yang ditimbulkan bisa menyebabkan perputaran rotor. Tugas yang dilakukan rotor akan menyebabkan bagian rotor dan stator mudah panas. Karenanya, di sekitar bagian ini akan ditemukan kipas yang mencegah suhu melewati 150 derajat celcius.

Bagian Stator

Bagian ini bisa dikatakan sebagai cangkang dari rotor. Namun tidak hanya cangkang, bagian ini juga memiliki tugas tertentu. Saat dibuka, akan ditemukan tembaga yang disusun menjadi sebuah kumparan. Dengan adanya kumparan tembaga ini, tugas rotor akan terbantu dengan munculnya arus listrik AC yang membantu juga pada perputaran rotor.

Meski terlihat sebagai suatu kumparan besar, nyatanya stator tidak hanya memiliki satu kumparan. Kumparan yang terlihat adalah gabungan dari tiga kumparan sekaligus. Ketiga kumparan sama-sama menghasilkan listrik yang jumlah besarannya sama. Hanya saja, ketiganya memiliki suplai dan outputnya masing-masing.

Bagian Rectifier

Bagian ini berguna dalam pengubahan aliran listrik yang tadinya AC menjadi DC. Penyebab khususnya adalah arus dua arah tidak cocok digunakan pada kelistrikan kendaraan. Yang ada mesin mobil akan rusak karena masukan listrik tidak sesuai kapasitas. Disinilah tugas rectifier untuk menjadikan listrik satu arah.

Cara kerjanya cukup mudah. Listrik dengan arus AC akan masuk ke rectifier. Kemudian satu arus akan dibiarkan mengalir sedangkan arus sebaliknya akan ditahan. Nantinya arus satu arah akan disalurkan dari rectifier dan tegangannya akan dikurangi. Tegangan kecil seperti inilah yang juga dibutuhkan oleh aki untuk meringankan kerja aki saat kondisi mesin mati.

Bagian Regulator

Terakhir, ada regulator pada dinamo ampere. Tugasnya adalah sebagai penstabil arus listrik dari stator. Seperti yang diketahui bahwa listrik dari stator cenderung tidak stabil. Dengan adanya Regulator, arus listrik akan lebih stabil sehingga tidak memicu kerusakan pada mesin. Semua tegangan listrik yang dialirkan akan stabil pada suatu angka tertentu.

Disamping itu, tugas lain dari regulator adalah mengatur kebutuhan listrik rotor. Terkadang listrik yang masuk ke rotor akan berkurang jumlahnya. Pada kondisi ini regulator akan menambahkan jumlahnya. Sebaliknya, saat jumlah listrik terlalu besar, regulator akan langsung mengurangi jumlah listrik yang akan masuk ke bagian rotor.

gambar skema dinamo ampere
sumber: www.etechnog.com

Cara Kerja Dinamo Ampere Mobil

Dalam skema dinamo ampere mobil terlihat alur yang juga digambarkan. Alur dalam sistem penyusunan alternator tersebut menggambarkan cara kerja alternator. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pembahasan singkatnya.

  1. Dalam keadaan mati, alternator tidak memproduksi listrik.
  2. Alternator akan mulai bekerja ketika ada umpan dari ignition switch saat mobil dinyalakan.
  3. Pada keadaan ini, alternator mendapat sumber listrik pemicu dari aki.
  4. Listrik yang didapatkan akan ditangkap oleh koil untuk memunculkan arus listrik searah yang akan masuk ke dinamo ampere.
  5. Suplai listrik dari aki akan masuk dan diproses oleh kumparan pada stator.
  6. Proses ini akan memunculkan medan magnet pada rotor yang juga bertugas untuk memicu perputaran rotor.
  7. Listrik yang mengalir harus selalu diatur agar selalu dalam keadaan besaran tegangan yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil serta besarnya sama.
  8. Jumlah listrik yang terlalu banyak akan dikurangi oleh bagian regulator agar suplai listrik tidak merusak alternator.
  9. Aliran listrik ini akan menuju dioda dan memancing timbulnya arus magnetik.
  10. Arus elektromagnetik ini yang juga dibutuhkan oleh bagian mesin mobil yang lainnya.
  11. Proses ini akan terus berjalan mengalir selama mesin mobil menyala.
  12. Jumlah listrik yang besar tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan mesin.
  13. Listrik produk alternator juga akan disalurkan ke berbagai bagian mesin mobil yang membutuhkan listrik.

Dengan mengikuti pedoman skema dinamo ampere mobil, mobil akan memiliki dinamo ampere yang berfungsi dengan baik. Penggunaan skema sebagai pedoman tentu berguna untuk memperkecil kesalahan produksi. Jika bagian ini bekerja dengan baik, maka bisa dipastikan mobil dalam keadaan yang baik dan memungkinkan untuk digunakan dalam waktu panjang.

Tinggalkan komentar