Intake Air Temperature Sensor: Fungsi, Letak, Cara Kerja dan Cara Memeriksanya

Bagi penggemar ataupun ahli otomotif mobil, tentu telah paham atau setidaknya mendengar mengenai Intake Air Temperature Sensor ini. Teruntuk orang awam dalam proses belajar mengenai dunia perotomotifan di bidang mobil ini, perlu mengetahui fungsi intake air temperature sensor. Pasalnya, bagian tersebut sangatlah penting untuk dipelajari dalam dunia otomotif mobil.

Sebenarnya, bagian mesin dari otomotif mobil yang harus dipelajari sangat luas. Akan tetapi, untuk mengawalinya materi intake temperature yang diusahakan untuk diketahui dan dipelajari. Kerusakan mesin mobil ini diakibatkan oleh tingginya temperatur yang teramat berarti pada mobil jika tidak ditangani secara cepat.

Fungsi Intake Air Temperature Sensor

Di momen suhu mobil mengalami kenaikan yang drastis, alhasil secara tak langsung akan menyebabkan kerusakan pada onderdil lainnya. Seperti halnya pada HP yang dimiliki, ketika suhu mesin HP tadi sangat tinggi, maka terkadang akan menyebabkan HP tersebut blank out. Sedangkan pada mobil, ketika suhu udaranya terlalu tinggi, juga bisa menyebabkan kerusakan ataupun terbakarnya mesin mobil milik pengguna.

Dari penjelasan tersebut, setidaknya pembaca dapat sedikit menyimpulkan guna dari intake temperature tersebut. Fungsi utama yang dipunyai oleh IAT ini yakni untuk mengetahui suhu ataupun peralihan temperatur yang terjadi pada komponen mesin mobil ini.

Biasanya, untuk bisa mendeteksi peralihan temperatur di mesin mobil ini, intake air temperature sensor juga dilengkapi beberapa komponen elektronik seperti thermistor. Sudah tahu apa itu thermistor? Nantinya, penyesuaian temperatur serta memperbandingkan nilai ketahanannya akan dilakukan oleh thermistor.

Secara mudahnya, ketika IAT ini mendapatkan udara yang masuk dan memiliki temperatur udara rendah, maka pada alat thermistor ini akan menunjukkan nilai ketahanan yang tinggi. Hal ini dilakukan agar intake air temperature sensor ini dapat menyeimbangkan atau menyesuaikan adanya perubahan suhu mesin yang sedang terjadi.

Baca Juga: 12 Komponen Sistem Pendingin Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya

Letak Intake Air Temperature Sensor

Setelah mengetahui fungsi yang dimiliki dari IAT ini, tentu ada baiknya juga untuk mengetahui letak dari IAT sensor ini. Mengapa harus mengetahui letaknya? Tentu untuk para pemilik mobil dengan mengetahui posisi tepat atau letak yang benar dari IAT sensor ini akan memberikan banyak keuntungan.

Untuk keuntungan yang didapatkan ini misalnya, pemilik mobil dapat mengetahui ataupun membersihkan IAT sensor ini secara mandiri. Khususnya saat sedang di perjalanan yang jauh dengan bengkel mobil, tentu dengan mengetahui setiap bagian dari komponen mesin ini dapat membantu memperbaiki secara sementara. Untuk mengetahui posisi dari IAT sensor ini, simak ulasan berikut:

1. IAT Berdiri Sendiri

Pada sebagian mobil, posisi dari IAT sensor ini biasanya berdiri sendiri tanpa bergabung dengan komponen mesin lain. Ketika IAT ini berdiri sendiri, perangkat dari thermistor ini akan dilindungi oleh dua kawat NTC. Nantinya NTC (Negative Temp Coefisien) inilah yang akan merubah resistensi udara panas yang sedang terjadi.

NTC ini juga berperan sebagai pelindung dari IAT agar tidak terbentur dengan komponen lainnya. Tak hanya dua kawat NTC saja, di bagian luar, IAT ini juga dilindungi oleh penutup hitam yang terbuat dari plastik. Secara sekilas, bentuk dari IAT yang berdiri sendiri ini mirip dengan bentuk busi motor akan tetapi ukurannya yang sedikit lebih besar.

Posisi yang tepat dari IAT sensor saat sedang berdiri sendiri ini biasanya terletak pada tabung udara, lebih tepatnya antara throttle body dengan kotak saringan udara. Pada sebagian mobil, komponen dari IAT sensor ini juga bisa langsung menempel di bagian inlet manifold. Ketika IAT menempel di inlet manifold, keadaan ini sering disebut dengan sensor manifold temp sensor.

2. Bersatu Dengan Sensor MAP

Pada posisi dari IAT yang bersatu dengan sensor MAP ini biasanya digabungkan dengan inlet manifold. Terkadang, MAP ini juga tidak memiliki sinkronisasi pada sensor intake air temperature ini. Namun, pada kasus mobil tertentu keduanya memiliki interaksi yang saling berhubungan.

Pada kombinasi dari bagian MAP dengan intake air temperature ini bisa digolongkan pada pin ke 4 yang ditambahkan pada konektor. Perlu diketahui, sensor dari MAP yang standar ini cuman memerlukan 3 sensor saja untuk dapat berfungsi secara normal.

Sedangkan untuk sensor yang ke 4 ini menjadi identifikasi dari sensor T-MAP. Dalam bagian ini, sensorik MAP juga digunakan untuk sama-sama melengkapi rangkaian dari intake air temperature. Sehingga hal ini yang menyebabkan intake air temperature ini bersatu dengan sensor dari MAP.

3. Bergabung Dengan Sensor MAF

Pada kondisi mobil tertentu, intake air temperature ini juga bisa untuk bergabung dengan sensor dari MAF. Dalam sensor MAF 3 pins ini, terkadang ada satu diantaranya yang terkonfigurasi dengan IAT juga. Ketika intake air temperature ini benar ada serta bersatu dengan sensor MAF ini, biasanya akan terdapat tabung kecil yang menempel pada AMM dari bagian MAF ini.

Dalam MAF ini ada 3 atau lebih terminal AMM yang terdapat di dalam dari bagian MAF ini. Jadi, bisa digambarkan bahwa intake air temperature sensor ini menempel di dinding luar dari AMM yang dimana si AMM ini berada di bagian dalam tubuh dari sensor MAF ini.

Ketika kondisi IAT ini layaknya penggambaran ini yang berada di dalam MAF, maka teknisi yang akan memperbaikinya haruslah meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, dalam penyopotan AMM ini, teknisi harus dapat memastikan bahwa arah dan posisi dari AMM ini benar dan kembali layaknya awal tadi. Jika terjadi kesalahan, maka intake air temperature ini tidak berfungsi.

Proses Kerja Dari Intake Air Temperature Sensor

Selepas mengenal posisi dan kegunaan dari IAT ini, sebaiknya para pemilik mobil juga perlu memahami proses kerja dari IAT ini. Pasalnya, dengan mengenali bagaimana proses bekerja dari bagian mesin ini, pemilik bisa memperkirakan bagaimana solusi pertama saat IAT ini tidak bekerja.

Pada IAT ini memiliki cara kerja yang mirip dengan bagian mesin lainnya. Dimana intake air temperature ini juga memerlukan tegangan listrik agar intake air temperature ini dapat berjalan. Tegangan dari listrik ini diperoleh dari aki mobil yang memiliki besaran minimal 5 volt.

Dari tegangan listrik yang diperoleh dari ECM ini yang nantinya disalurkan ke thermistor dengan memanfaatkan terminal THA. Yang kemudian, nantinya thermistor inilah yang akan mengeluarkan tegangan tersebut melalui ECM pada terminal E2. Setelah ECM mampu mengalirkan tegangan 5 volt ini pada intake air temperature maka akan terjadi perubahan suhu.

Terlebih saat intake manifold sedang dalam suhu rendah yang kemudian menghasilkan tekanan yang meninggi. Walhasil, besaran tegangan yang dikeluarkan juga akan mengecil. Yang kemudian terjadi perubahan temperatur ini langsung dibaca oleh ECM dan setelahnya akan diperhitungkan banyaknya bahan bakar yang diperlukan untuk silinder mesin ini.

Jadi, intake temperature inilah yang juga berperan dalam sedikit banyaknya bahan bakar yang diperlukan oleh mesin-mesin ini untuk menggerakkan mobil tersebut. Bisa dikatakan, ketika mobil tersebut boros maka bagian mesin ECM ataupun intake air temperature ini mengalami masalah yang menyebabkan serapan bahan bakar menjadi meningkat.

Cara Memeriksa Intake Air Temperature Sensor

Agar pemilik mobil dapat memperbaiki sendiri intake air temperature atau mengecek apakah intake air temperature ini berfungsi selayaknya atau tidak bisa mengeceknya sendiri. Sudah tahu mengenai cara memeriksa intake temperature sensor ini secara mandiri? Sesungguhnya, proses pemeriksaan bagian ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan jika pemilik mengetahui tahapan proses yang diperlukan.

Dalam pemeriksaan intake air temperature ini paling cocok memakai scan tool yang kemudian diperbandingkan hasil dari intake air temperature ini dengan coolant temperature pada mesin yang telah panas. Ketika intake air temperature ini memiliki kondisi yang baik, maka air temperature akan lebih dingin daripada coolant temperature. Identifikasi dingin ini didapatkan dari derajat yang ditunjukkan.

Tak hanya itu, alat ohm meter juga dapat dipakai untuk memeriksa kondisi dari intake air temperature ini. Nantinya, saat proses pemeriksaan jangan lupa untuk melepas soket sensor dan dihubungkan dengan dua terminal dari ohm meter ini. Dari dua terminal sensor ini dapat mengukur ketahanan atas sensor tadi. Ketika terjadi pergerakan nilai atas tahanan sensor ini saat mesin telah panas, maka bisa disimpulkan mesin tadi telah rusak.

Sebelum terjadi kerusakan ini, ada beberapa gejala yang dapat menunjukkan kerusakan atas intake air temperature ini. Dengan mengetahui gejala ini, pemilik mobil dapat lebih waspada akan keparahan kerusakan dari intake air temperature ini.

1. Borosnya Bahan Bakar

Seperti penjelasan sebelumnya, ketika terjadi kerusakan pada intake air temperature ini maka akan beresiko pada borosnya bahan bakar yang dipakai oleh mesin. Dengan keborosan bahan bakar ini tentu akan membuat pengeluaran pemilik untuk membeli bahan bakar juga semakin besar.

Keborosan bahan bakar ini diperparah dengan mesin mobil yang telah usang. Ketika mesin mobil telah usang serta jarang dilakukan penyervisan, alhasil akan memperparah sistem bahan bakar yang boros.

2. Susah Menyala

Ketika intake air temperature telah rusak dan tidak dapat berjalan secara normal, akan menyebabkan mesin yang susah menyala. Ini akan menjadi ciri yang sering ditemui oleh pemilik mobil yang mengalami kondisi intake air temperature atau bagian mesin yang menyatu dengannya mengalami kerusakan.

Ketika mesin telah mengalami susah untuk menyala, kerusakan ini bisa berpotensi cukup besar. Saat kerusakan ini parah, alhasil biaya yang dikeluarkan juga akan semakin membengkak. Hal ini tentu disebabkan oleh banyaknya ataupun lamanya penanganan dari kerusakan mesin tersebut.

3. Kualitas Menurun

Turunnya kualitas dari performa mobil ini juga menjadi satu diantara ciri khas dari kerusakan onderdil pada mesin. Penurunan performa ini ditunjukkan pada suara mobil yang mulai bising, daya kecepatan mobil yang mulai berkurang dsb. Untuk itu, ketika pemilik telah mengalami hal ini segera lakukan pengecekan pada mesin mobil.

Penurunan kualitas yang tak disadari oleh pemilik dan tak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat akan berakibat fatal. Hal ini akan berakibat pada rusaknya onderdil mesin mobil yang lainnya. Saat hal ini terjadi, otomatis biaya penanganannya juga semakin besar.

Itulah informasi mengenai fungsi intake air temperature sensor beserta komponen lain yang masih berhubungan. Pastikan untuk selalu melakukan penyervisan mobil secara rutin sejak pertama kali pembelian, agar mesin mobil lebih terawat.

Baca Juga: Sistem Pelumasan: Pengertian, Komponen, Fungsi dan Cara Kerjanya

Tinggalkan komentar